7 Tanda Kamu Bisa Kena PHK Selanjutnya, Bahkan Kalau Performamu Bagus
Jangan terlena karena performamu bagus. Ini 7 tanda kamu bisa jadi korban PHK selanjutnya. Pahami sejak dini agar bisa antisipasi sebelum terlambat.

Performamu Oke, Tapi Tetap Terancam PHK? Ini Fakta yang Harus Kamu Tahu
Bekerja dengan performa yang baik memang layak diapresiasi. Namun, dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, performa kerja yang solid belum tentu menjadi jaminan aman dari pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, tidak sedikit profesional berprestasi yang justru jadi korban PHK karena alasan di luar kendali mereka.
Fenomena ini sudah sering terjadi, baik di perusahaan startup, korporasi mapan, hingga organisasi nirlaba. Maka dari itu, penting untuk memahami tanda-tanda kamu bisa kena PHK, bahkan jika kontribusimu tidak pernah diragukan.
Artikel ini akan membahas 7 indikator yang sering kali jadi sinyal awal bahwa posisimu mungkin sedang berada dalam risiko. Memahaminya bukan untuk membuatmu panik, tapi agar kamu bisa lebih siap dan sigap menyusun langkah ke depan.
Kenapa PHK Bisa Terjadi pada Karyawan Berkinerja Baik?
Dalam dunia kerja modern, PHK tidak selalu dipicu oleh kinerja buruk. Ada banyak alasan lain yang melatarbelakangi keputusan ini, seperti:
- Perampingan struktur organisasi
- Merger dan akuisisi antar perusahaan
- Otomatisasi proses kerja
- Pengalihan proyek atau divisi
- Restrukturisasi tim karena perubahan strategi bisnis
Singkatnya, kamu bisa menjadi aset terbaik perusahaan, tapi tetap saja berisiko tereliminasi jika kondisi internal atau eksternal menuntut perubahan besar.
7 Tanda Kamu Bisa Jadi Target PHK Selanjutnya
1. Divisimu Sering Dilewatkan dalam Rapat Strategis
Jika kamu dan timmu jarang dilibatkan dalam rapat penting atau diskusi strategi perusahaan, bisa jadi perusahaan tidak lagi menganggap divisi tersebut krusial.
Kenapa ini berbahaya?
Keterlibatan dalam rapat penting adalah indikator kepercayaan dan relevansi. Ketika absensimu tidak dirasakan, maka kontribusimu bisa dianggap tidak vital.
2. Proyek-Proyekmu Mulai Dihentikan atau Dialihkan
Tiba-tiba proyek yang sedang kamu kerjakan dibatalkan, dialihkan ke tim lain, atau tidak mendapat prioritas? Ini bisa jadi pertanda perusahaan sedang melakukan efisiensi dan menilai ulang nilai dari setiap fungsi kerja.
Apa artinya?
Jika proyek yang menjadi “nyawa” peranmu sudah tidak diprioritaskan, maka posisi kamu juga bisa dianggap tidak lagi dibutuhkan.
3. Banyak Rekan Kerja Satu Tim yang Sudah Resign atau Diberhentikan
PHK jarang datang satu per satu. Ketika kamu melihat teman satu tim mulai berguguran, kemungkinan besar kamu juga sudah masuk dalam radar.
Sinyal ini makin kuat jika:
- Tidak ada rekrutmen baru untuk menggantikan
- Tugas orang yang pergi dibebankan ke kamu
- Suasana kantor mulai canggung dan tertutup
4. Atasanmu Mulai Mengurangi Komunikasi
Jika atasan yang biasanya aktif berdiskusi atau memberi arahan mulai menjauh, bahkan jarang memberi feedback, bisa jadi ada sesuatu yang sedang direncanakan tanpa melibatkanmu.
Kenapa ini mencurigakan?
Dalam situasi normal, komunikasi akan tetap terjaga. Jika mulai renggang tanpa alasan jelas, patut dipertanyakan.
5. Kinerja Perusahaan Sedang Menurun
Saat laporan keuangan perusahaan menunjukkan penurunan tajam, atau banyak berita negatif tentang keberlanjutan bisnis, PHK sering dijadikan solusi cepat untuk efisiensi.
Tanda-tanda lain yang menyertai:
- Pemotongan anggaran operasional
- Penghapusan tunjangan dan bonus
- Penundaan proyek besar
6. Kamu Tidak Lagi Dilibatkan dalam Keputusan Penting
Pernah merasa kamu hanya jadi eksekutor? Kalau pendapatmu tidak lagi diminta dan keputusan besar diumumkan tanpa masukan darimu, itu bisa jadi tanda bahwa peranmu sudah tidak dianggap strategis.
Yang perlu diperhatikan:
- Kamu tidak tahu roadmap kerja jangka panjang
- Kamu hanya dikabari, bukan diajak diskusi
- Banyak keputusan top-down tanpa sosialisasi
7. Ada Perubahan Struktur Organisasi Tapi Tanpa Penjelasan Jelas
Kalau tiba-tiba muncul tim baru, kepala divisi baru, atau perubahan tanggung jawab yang tidak dijelaskan dengan gamblang, hati-hati. Bisa jadi perubahan ini adalah bagian dari rencana PHK bertahap.
Waspadai jika:
- Kamu tidak tahu posisi kamu dalam struktur baru
- Kamu kehilangan akses atau peran penting
- Tanggung jawabmu mulai diambil orang lain
Apa yang Harus Dilakukan Jika Kamu Merasakan Tanda-Tanda Ini?
Menyadari sinyal risiko PHK adalah langkah awal. Setelah itu, kamu perlu mengambil tindakan proaktif agar tidak terjebak dalam kepanikan. Berikut beberapa langkah strategis yang bisa kamu lakukan:
Perbarui Portofolio dan Profil Profesional
Pastikan CV kamu up-to-date, lengkap dengan pencapaian terbaru dan proyek yang relevan. Perbarui juga profil LinkedIn dan platform profesional lain.
Mulai Bangun Jaringan Secara Aktif
Jangan tunggu kehilangan pekerjaan baru mulai networking. Gabung dengan komunitas, hadiri webinar, dan aktif di forum profesional untuk memperluas koneksi.
Siapkan Dana Darurat
Kalau belum punya dana darurat, ini saatnya mulai menyisihkan penghasilan. Idealnya dana darurat mencakup 3 sampai 6 bulan biaya hidup.
Ikuti Kursus atau Pelatihan Skill Tambahan
Gunakan waktu luang untuk menambah keterampilan, terutama yang relevan dengan industri yang sedang berkembang.
Evaluasi Pilihan Karier Baru
Mulai riset peluang kerja yang sesuai dengan minat dan pengalaman kamu. Jangan hanya melamar karena terdesak, tapi karena cocok secara jangka panjang.
Saatnya Bergerak Sebelum Terpaksa
PHK memang tidak selalu bisa dihindari. Tapi kamu tetap bisa mengontrol bagaimana kamu merespons situasi tersebut. Jangan biarkan dirimu kaget dan kehilangan arah hanya karena terlalu percaya diri dengan performa kerja saat ini.
Merasa tanda-tanda di atas sesuai dengan kondisimu? Yuk, mulai persiapkan langkah selanjutnya dengan bijak. Bagikan artikel ini ke teman atau rekan kerja yang juga butuh waspada. Jangan tunggu krisis datang dulu baru bergerak.
FAQ: Pertanyaan Umum Tentang PHK dan Tanda-Tandanya
1. Apakah performa yang bagus tidak menjamin keamanan kerja?
Benar. PHK sering kali terjadi karena alasan bisnis, bukan karena performa. Restrukturisasi, efisiensi, atau pengurangan biaya bisa menimpa siapa saja.
2. Apa langkah pertama jika saya mulai mencurigai akan terkena PHK?
Langkah terbaik adalah mulai mempersiapkan portofolio, membangun koneksi, dan mencari peluang lain secara diam-diam tanpa mengganggu pekerjaan utama.
3. Apakah saya harus langsung resign jika merasa tanda-tanda PHK mulai muncul?
Tidak perlu tergesa-gesa. Gunakan waktu untuk mengamankan posisi baru sebelum membuat keputusan besar seperti resign.
4. Bagaimana cara membedakan restrukturisasi biasa dengan sinyal PHK?
Restrukturisasi biasanya disertai komunikasi terbuka dan peran baru yang jelas. Jika perubahan dilakukan diam-diam tanpa arah, bisa jadi itu awal dari PHK.
5. Apakah ikut pelatihan bisa menghindarkan saya dari PHK?
Tidak menjamin, tapi pelatihan bisa memperbesar peluang kamu bertahan atau mendapatkan pekerjaan baru lebih cepat jika terpaksa keluar.
Dunia kerja saat ini penuh ketidakpastian. Tidak ada posisi yang benar-benar aman, bahkan jika kamu merasa sudah memberikan yang terbaik. Justru karena kamu profesional yang kompeten, kamu harus mampu membaca situasi dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Pahami tanda-tandanya, ambil langkah strategis, dan jangan takut menghadapi perubahan. Karena dalam banyak kasus, kehilangan pekerjaan bukan akhir, tapi awal dari peluang baru yang lebih baik.