Bangun Positioning yang Beda agar Produk Digitalmu Menonjol di Pasar
Ingin produk digitalmu tidak tenggelam di antara kompetitor? Pelajari cara membangun positioning yang unik, kuat, dan relevan agar kamu bisa menarik perhatian audiens yang tepat.

Jangan Cuma Ikut Tren, Bangun Positioning yang Beda
Di era ledakan produk digital, mulai dari ebook, template, kursus online, hingga membership komunitas, satu hal yang pasti: persaingan sangat ketat.
Pertanyaannya, bagaimana agar produk kamu menonjol dan dilirik, meskipun tidak punya modal iklan besar atau jaringan luas? Jawabannya terletak pada positioning.
Positioning adalah bagaimana produkmu dipersepsikan di benak calon pembeli. Dengan positioning yang kuat dan berbeda, kamu bisa menarik audiens yang tepat, bahkan saat menawarkan hal serupa dengan kompetitor.
Artikel ini akan memandu kamu membangun positioning yang berbeda dan relevan untuk produk digital kamu.
Apa Itu Positioning dalam Produk Digital?
Positioning adalah strategi untuk menempatkan produkmu dalam pikiran konsumen sebagai pilihan yang tepat untuk masalah atau kebutuhan tertentu.
Contohnya:
- Banyak yang jual template CV, tapi kamu bisa jadi “template CV untuk fresh graduate yang ingin kerja di startup tech”
- Banyak yang jual ebook parenting, tapi kamu fokus ke “panduan mendidik anak tanpa teriak di era digital”
Bukan hanya apa yang kamu jual, tapi bagaimana kamu membingkainya secara unik dan relevan.
Langkah Membangun Positioning Produk Digital yang Unik
1. Pahami Dulu Target Audiens Spesifikmu
Semakin spesifik targetmu, semakin tajam positioning yang bisa kamu bangun.
Pertanyaan untuk dijawab:
- Siapa yang paling membutuhkan produk ini?
- Masalah spesifik apa yang mereka hadapi?
- Apa keresahan atau keinginan terdalam mereka?
Contoh: Daripada “pekerja kantoran”, spesifikkan ke “anak Gen Z yang baru kerja dan masih bingung atur gaji pertamanya”.
2. Riset Kompetitor Langsung dan Tak Langsung
Lihat bagaimana kompetitor mengkomunikasikan produknya. Perhatikan:
- Gaya visual dan tone
- Kata-kata di headline dan deskripsi
- Bonus atau fitur utama
Tanyakan pada dirimu:
- Apa yang belum ditawarkan oleh mereka?
- Apa celah atau sudut pandang yang bisa kamu masuki?
Contoh: Kalau semua kursus bahasa Inggris mengusung gaya formal, kamu bisa masuk lewat gaya kasual dan storytelling.
3. Temukan Keunikan yang Relevan
Keunikan yang kamu tonjolkan harus menyambung langsung dengan kebutuhan audiens. Bukan sekadar beda, tapi beda yang masuk akal dan diinginkan.
Beberapa cara menonjol:
- Gaya pengajaran (fun, cepat, spiritual, visual)
- Format produk (audio lesson, board game, worksheet)
- Pendekatan solusi (berbasis praktik, studi kasus, step-by-step)
- Karakter pembuat produk (mentor muda, ibu rumah tangga, praktisi indie)
Contoh: Kamu bukan satu-satunya yang jual kelas Canva. Tapi kamu bisa menjadi satu-satunya yang “ngajarin Canva ke ibu-ibu UMKM yang gaptek, pakai bahasa pasar dan praktik langsung”.
4. Buat Statement Positioning Singkat
Rumus sederhana:
“Saya membantu [siapa] menyelesaikan [masalah apa] dengan [cara unik kamu]”
Contoh:
- Saya bantu freelance pemula naikkan tarif tanpa minder, pakai pendekatan branding personal
- Saya bikin workbook belajar coding untuk anak-anak SD, lewat ilustrasi cerita
Kalimat ini bisa kamu jadikan pondasi promosi di bio, halaman produk, atau saat pitching ke komunitas.
5. Konsistenkan di Semua Kanal Promosi
Positioning tidak cukup disampaikan sekali. Harus ditanamkan di semua aspek:
- Desain produk dan branding visual
- Pilihan kata di caption, bio, dan headline
- Testimoni atau cerita pengguna
- Format bonus dan delivery
Jangan sampai produkmu bicara A, tapi konten promosi kamu ngomong B.
Contoh Positioning Produk Digital yang Menonjol
1. Kelas Keuangan untuk Gen Z Kantoran
Positioning: Panduan ngatur gaji pertama supaya nggak numpang hidup akhir bulan
2. Template Social Media untuk UMKM Kecil
Positioning: Template simpel buat yang baru buka bisnis dan masih ngurus semua sendiri
3. Panduan Menulis untuk Ibu Rumah Tangga
Positioning: Cara nulis yang jujur, ringan, dan dapet cuan dari rumah sambil jaga anak
Kuncinya: positioning mereka tidak hanya berbeda, tapi terasa dekat dan dibutuhkan.
Checklist Membangun Positioning Produk Digital
- Sudahkah kamu spesifik tentang siapa audiensmu?
- Apakah kamu tahu apa yang mereka takutkan, inginkan, dan cari?
- Sudahkah kamu riset gaya dan kelemahan kompetitor?
- Apakah kamu menawarkan keunikan yang relevan, bukan asal beda?
- Apakah statement positioning kamu mudah dipahami dalam satu kalimat?
Waktunya Produk Kamu Punya Suara yang Unik
Kalau kamu ingin produk digitalmu tidak tenggelam, jangan hanya ikut tren. Bangun positioning yang berbeda, dekat, dan relevan.
🎯 Tulis hari ini siapa yang kamu bantu, apa masalahnya, dan bagaimana cara unik kamu menyelesaikannya
📢 Uji statement positioning kamu ke beberapa teman atau calon pengguna
📤 Bagikan artikel ini ke rekanmu yang sedang bikin produk digital tapi belum tahu cara membedakan diri dari pasar
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Positioning Produk Digital
1. Apakah positioning itu branding?
Positioning adalah bagian dari branding. Positioning fokus ke bagaimana kamu ingin dipersepsikan dalam menyelesaikan masalah tertentu.
2. Apakah saya harus jadi berbeda total dari semua kompetitor?
Tidak harus. Cukup berbeda dalam cara menyampaikan atau pendekatanmu terhadap masalah target audiens.
3. Gimana kalau saya baru mulai dan belum punya audiens?
Mulailah dari cerita dan pengalamanmu sendiri. Itu bisa jadi positioning otentik.
4. Apakah positioning bisa berubah?
Bisa, terutama jika kamu mendapat insight baru dari pasar. Tapi pastikan tidak berubah terlalu sering agar tidak membingungkan audiens.
5. Bagaimana kalau produkku punya banyak fungsi?
Fokuskan pada satu manfaat utama dulu untuk positioning. Nanti kamu bisa perluas dalam fitur atau promosi lanjutan.