6 Skill yang Terancam ‘Usang’ Dalam 3 Tahun Ke Depan. Segera Upgrade!
Beberapa keterampilan yang dulu dibutuhkan kini mulai ditinggalkan. Kenali enam skill yang akan usang dalam tiga tahun ke depan dan pelajari bagaimana kamu bisa meng-upgrade kemampuanmu.

Jangan Sampai Tertinggal, Banyak Skill yang Sudah Tidak Relevan Lagi
Dalam dunia kerja yang serba cepat dan terus berubah, ada satu kebenaran yang harus diakui: tidak semua skill bertahan lama. Keterampilan yang lima tahun lalu jadi andalan di CV kini mulai ditinggalkan. Bahkan, menurut World Economic Forum, lebih dari 40 persen skill inti di berbagai pekerjaan akan berubah dalam tiga tahun ke depan.
Buat kamu pelajar, mahasiswa, atau profesional muda, ini bukan berita buruk—ini peringatan awal. Kalau tidak ingin tergeser oleh teknologi atau sistem kerja baru, kamu harus mulai upgrade skill dari sekarang.
Artikel ini akan membahas enam jenis keterampilan yang akan makin usang dalam waktu dekat, lengkap dengan alternatif atau versi upgrade-nya agar kamu tetap relevan di dunia kerja masa depan.
1. Skill Mengoperasikan Software Secara Manual (tanpa Automasi)
Dulu, jago Excel dengan banyak formula sudah cukup membuatmu dilirik perusahaan. Tapi kini, otomatisasi menjadi kebutuhan utama, bukan sekadar kelebihan.
Kenapa mulai usang:
- Banyak tools yang kini sudah menyediakan fitur auto-reporting
- Platform seperti Zapier, Make.com, dan Notion AI memudahkan automasi antar sistem
- Perusahaan ingin efisiensi, bukan kerja berulang
Solusi upgrade:
- Pelajari dasar-dasar no-code automation
- Gunakan Google Workspace dengan add-ons otomatisasi
- Latih logika berpikir proses, bukan hanya teknis manualnya
2. Skill Desain Statis Tanpa Responsif
Kemampuan desain grafis memang masih penting, tapi kalau kamu hanya bisa membuat desain statis seperti poster atau flyer tanpa mempertimbangkan responsivitas dan user experience, maka skill ini pelan-pelan akan ditinggalkan.
Kenapa:
- Produk digital butuh desain yang bisa menyesuaikan berbagai device
- UI/UX kini menjadi bagian penting dari branding
- Konten visual semakin dinamis dan interaktif
Versi upgrade:
- Pelajari dasar UI/UX dengan tools seperti Figma atau Adobe XD
- Kuasai prinsip desain mobile-first
- Eksperimen dengan motion design dan micro-interaction
3. Skill Input Data Manual
Pekerjaan input data dulunya jadi pintu masuk dunia kerja. Tapi sekarang, AI dan OCR (optical character recognition) sudah bisa menggantikan sebagian besar tugas ini.
Tanda skill ini makin ditinggalkan:
- Banyak perusahaan pakai software akuntansi otomatis
- E-commerce sudah pakai input produk berbasis AI dan barcode
- Admin data makin tergantikan oleh sistem integrasi digital
Skill pengganti yang relevan:
- Data validation dan cleaning dengan Google Sheets atau Python
- Penggunaan AI tools untuk rekonsiliasi data
- Dasar data analytics sederhana
4. Skill Presentasi Menggunakan Slide Saja
Skill membuat slide PowerPoint memang masih ada tempatnya. Tapi jika kamu hanya mengandalkan tampilan visual biasa tanpa cerita, interaktivitas, atau analisis, maka itu sudah ketinggalan zaman.
Masalahnya:
- Audiens sekarang mudah bosan
- Banyak tools baru memungkinkan presentasi interaktif
- Perusahaan ingin presentasi yang bisa langsung ditindaklanjuti, bukan sekadar tampil
Skill upgrade:
- Storytelling dan komunikasi persuasif
- Gunakan tools interaktif seperti Canva Present, Prezi, atau Mentimeter
- Analisis berbasis data dalam presentasi
5. Skill Menulis Formal Bertele-tele
Gaya penulisan formal panjang lebar memang diajarkan sejak sekolah. Tapi di era digital, yang dibutuhkan adalah tulisan ringkas, lugas, dan relevan.
Kenapa mulai ditinggalkan:
- Dunia kerja butuh komunikasi cepat
- Copywriting dan UX writing jauh lebih penting
- Tulisan yang tidak langsung ke inti pesan hanya membuang waktu pembaca
Skill yang dicari:
- Copywriting untuk iklan, landing page, media sosial
- Penulisan microcopy di aplikasi dan website
- Teknik storytelling yang memikat dan singkat
6. Skill Menghafal daripada Memahami Proses
Masih banyak orang mengandalkan hafalan teknis, mulai dari rumus Excel sampai prosedur kerja. Tapi di dunia kerja yang terus berubah, kemampuan beradaptasi dan memahami konsep jauh lebih dibutuhkan.
Tanda skill hafalan makin tidak relevan:
- Tools berubah cepat, fitur update tiap bulan
- Perusahaan lebih menghargai pemecahan masalah daripada penghafalan langkah
- Sistem kerja hybrid butuh kemampuan eksplorasi mandiri
Skill pengganti yang wajib dimiliki:
- Problem solving berbasis logika
- Belajar cepat dan berpikir kritis
- Rasa ingin tahu yang tinggi terhadap hal baru
Skill Itu Bisa Kadaluarsa, Tapi Kamu Bisa Terus Upgrade
Skill bukan hal yang permanen. Apa yang kamu kuasai sekarang bisa jadi tidak relevan dalam hitungan tahun. Tapi kabar baiknya, kamu bisa terus berkembang.
Asalkan kamu punya kesadaran untuk berubah, mau belajar hal baru, dan terbuka terhadap teknologi serta metode kerja terbaru, kamu tidak akan ketinggalan zaman.
Jangan hanya bangga dengan skill yang “dulu laku.” Sekarang waktunya kamu bertanya, “Skill-ku masih relevan nggak?”
Sekarang Giliran Kamu
Kalau kamu merasa beberapa skill di atas adalah bagian dari keseharianmu saat ini, bukan berarti kamu harus panik. Tapi ini sinyal untuk bersiap.
✅ Cek keterampilan yang kamu miliki
✅ Tandai mana yang perlu di-upgrade
✅ Cari kursus atau komunitas belajar yang relevan
✅ Bangun portofolio dari skill barumu
✅ Tunjukkan hasil belajarmu di media sosial profesional
Bagikan artikel ini ke teman atau rekan kerja yang perlu mulai beradaptasi. Siapa tahu, kamu bisa belajar bareng dan saling mendukung proses upgrade skill.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Skill yang Mulai Usang
1. Apakah semua skill lama akan hilang begitu saja?
Tidak. Tapi banyak di antaranya akan digantikan oleh versi yang lebih efisien atau dibantu AI. Kamu tetap bisa bertahan jika tahu cara menyesuaikannya.
2. Harus mulai belajar skill baru dari mana?
Mulailah dari kebutuhan pekerjaanmu saat ini. Lihat tren industri, lalu pilih satu skill yang paling relevan dan mulai dari dasar.
3. Apakah harus ikut bootcamp atau kursus berbayar untuk upgrade skill?
Tidak wajib. Banyak sumber belajar gratis di YouTube, Google Skillshop, Coursera, dan LinkedIn Learning. Konsistensi lebih penting.
4. Apakah saya harus berhenti kerja untuk belajar skill baru?
Tidak perlu. Luangkan waktu 1–2 jam seminggu untuk belajar dan praktik. Kamu bisa belajar sambil kerja.
5. Bagaimana cara tahu skill apa yang akan bertahan lama?
Ikuti laporan tahunan dari World Economic Forum, LinkedIn Jobs Report, atau tren industri dari media terpercaya. Fokus pada skill adaptif dan berbasis teknologi.