Di Jerman Tukang Las Bisa Digaji Rp 65 Juta per Bulan, Di Indonesia Masih Dianggap Kelas Bawah?
Data dari Statista dan International Wage Report menunjukkan tukang las di Jerman bisa meraup sekitar Rp 65 juta per bulan. Sementara di Indonesia profesi ini masih dianggap kelas bawah. Apa sebab perbedaan besar ini dan bagaimana prospeknya bagi generasi muda?

Bikin Penasaran: Tukang Las di Jerman Hidup Mewah, di Sini Masih Direndahkan
Bayangkan kamu seorang tukang las. Di Indonesia, profesi ini sering dianggap kasar, redah, tanpa prestise. Kontrasnya di Jerman, tukang las justru dianggap profesional dan dibayar sangat tinggi—sekitar Rp 65 juta per bulan, berdasarkan Data Statista dan International Wage Report.
Kesenjangan pandangan ini mengungkap dua hal: pertama, nilai profesi teknis sangat tergantung pada sistem pemberdayaan dan penghargaan di tiap negara. Kedua, untuk generasi milenial, profesional muda, bahkan mahasiswa teknik, ini adalah sinyal bahwa keahlian teknis bisa jadi pilihan karier menjanjikan jika dikelola dengan baik.
Mari kita kupas lebih dalam mengapa gaji tukang las di Jerman bisa sedemikian tinggi, apa imbasnya di Indonesia, dan bagaimana kamu bisa mengubah persepsi soal profesi teknis demi masa depan yang cerah.
Berapa Gaji Tukang Las di Jerman? Fakta Menarik dari Statista
Menurut data dari Statista, tukang las di Jerman rata‑rata mendapat €53.000 per tahun (sekitar Rp 850 juta/tahun) . Ini setara dengan gaji bulanan bruto sekitar €4.400 atau Rp 65 juta.
Rincian menurut jenis pekerjaan:
- Tukang las MIG/TIG: €38.500 hingga €63.500 per tahun
- Pendapatan net setiap jam sekitar €26 dengan minimum wage €12,82/jam
Gaji tinggi ini disebabkan oleh permintaan kuat di sektor manufaktur dan automotif Jerman, ditambah standar sertifikasi yang tinggi dan tingkat profesionalisme yang dihargai sistemik .
Di Indonesia Gimana? Masih Banyak yang Remehkan
Di sisi lain, di Indonesia tukang las masih sering dipandang sebagai pekerjaan kelas bawah. Padahal data dari JobStreet dan SalaryExpert menunjukkan ganjaran cukup menjanjikan:
- Gaji rata‑rata tahunan tukang las di Indonesia sekitar Rp 260–305 juta, setara Rp 22–25 juta per bulan
- Rata‑rata bonus sekitar Rp 4,6 juta per tahun
Beberapa kota besar seperti Jakarta menawarkan gaji hingga Rp 5–6 juta per bulan untuk tukang las senior. Saat ini sudah ada tren peningkatan gaji, tetapi stigma masih melekat bahwa profesi ini hanya untuk pelajar tanpa pilihan.
Apa yang Membuat Perbedaan Gaji Segitu Besar?
1. Sistem Pendidikan dan Sertifikasi
Jerman punya sistem vocational training & apprenticeship (Ausbildung) yang terstruktur, satu paket antara sekolah, praktik di industri, dan sertifikasi profesional tingkat tinggi. Standar ini menjamin kualitas dan profesionalisme tukang las.
2. Kekuatan Serikat dan Regulasi Upah
Upah di Jerman sangat terkontrol lewat perundingan serikat, standar minimum yang tinggi, dan regulasi ketenagakerjaan yang protektif . Di Indonesia sistemnya masih parsial, lemah dalam penegakan, dan rentan negosiasi sepihak.
3. Tingkat Otomasi dan Kebutuhan Industri
Negara maju berlomba menggunakan tenaga ahli karena otomatisasi tidak bisa menggantikan semua fungsi tukang las yang kompeten. Di Jerman, shortage tukang las termasuk yang paling parah di Eropa . Di Indonesia permintaannya lebih rendah tetapi tumbuh seiring industrialisasi.
5 Peluang Tukang Las di Indonesia untuk Mengejar Gaji Tinggi
- Ambil Sertifikasi Internasional
Misalnya sertifikasi MIG/TIG di lembaga seperti LSP, Australian Welder Certification, atau AWS. Ini meningkatkan daya tawar gaji. - Spesialisasi di Industri Khusus
Seperti offshore welding, piping untuk industri energi, atau las struktur. Tarifnya bisa jauh lebih tinggi. - Kerja di Proyek Multinasional
Perusahaan asing sering memberi gaji dan fasilitas lebih baik bagi tukang las kompeten di lokasi Indonesia. - Freelance atau Bisnis Las Mandiri
Dengan modal usaha kecil, tukang las bisa mengambil proyek rumahan, bengkel, kontruksi, dan bisa tingkatkan penghasilan. - Magang dan Ausbildung di Luar Negeri
Beberapa program seperti G2G Jerman membuka peluang training dan kerja magang di Jerman untuk tukang las Indonesia.
Tukang Las Juga Bisa Jadi Karier Gemilang
Kalau kamu mahasiswa atau profesional muda yang masih ragu memilih tukang las karena stigma—waktunya mulai lihat ini sebagai peluang emas. Gaji tinggi bukan sekadar cerita belaka, melainkan realita jika kamu serius menekuni skill, sertifikasi, dan mengambil peluang di industri.
Bagikan artikel ini ke teman kampus teknik atau sahabat yang suka kerja tangan. Mari ubah persepsi bersama, karena tukang las bukan kelas bawah jika dijalani dengan kompetensi tinggi.
FAQ Seputar Gaji Tukang Las dan Peluang Kerja
1. Benarkah tukang las di Jerman digaji Rp 65 juta per bulan?
Ya. Menurut data Statista, tukang las di Jerman menerima rata‑rata €53.000 per tahun, setara Rp 65 juta per bulan.
2. Berapa gaji tukang las di Indonesia?
Rata‑ratanya Rp 22–25 juta per bulan, dengan kisaran Rp 16–26 juta menurut SalaryExpert dan JobStreet.
3. Kenapa perbedaan gaji begitu besar?
Faktor utama adalah sistem pelatihan vokasional terstruktur di Jerman, regulasi upah yang menguntungkan pekerja, dan kebutuhan industri tinggi.
4. Apa langkah awal untuk jadi tukang las profesional?
Mulai belajar teknik las dasar, ikut pelatihan bersertifikat, dan cari pengalaman lewat magang atau proyek kecil. Sertifikasi adalah kunci.
5. Apakah tukang las punya masa depan di Indonesia?
Sangat. Terutama jika kamu berani spesialisasi, ikuti sertifikasi, dan bisa mengambil peluang global atau pekerjaan proyek besar di dalam negeri.
Tukang las bukan pekerjaan rendahan. Di Jerman, profesi ini dihargai dan digaji tinggi. Di Indonesia, cukup banyak peluang untuk mengejar karier gemilang—asal kamu punya keahlian, sertifikasi, dan keberanian mengambil posisi profesional.
Soal gaji besar bukan lagi angan-angan, tapi pilihan karier nyata jika kamu mau bekerja keras dan terus belajar.