Interview Nggak Lagi Horor: 15 Pertanyaan HRD + Cara Jawabnya
Interview nggak lagi horor! Simak 15 pertanyaan HRD paling umum dan cara jawabnya dengan percaya diri. Cocok untuk pelajar, mahasiswa, dan profesional muda yang ingin upgrade skill siap kerja.

Siapa yang nggak deg-degan saat dipanggil interview HRD? Ibaratnya, ini momen pertama menghadapi “penjaga gerbang” untuk bisa lanjut ke tahap berikutnya. Kamu mungkin pernah dengar cerita senior: “Heran, jawabannya nggak nyambung terus ditanya balik,” atau “Kalau nggak riset perusahaan dulu, pertanyaannya malah bikin blank.” Padahal, sebenarnya interview HRD itu cuma pintu masuk untuk tunjukin profesionalisme, kesiapan, dan kepribadianmu dengan cara yang mudah. Artikel ini hadir untuk membantu mengubah kecemasan itu jadi strategi jitu: 15 pertanyaan HRD paling sering ditanyakan dan cara jawabnya yang efektif.
Mengapa Menguasai 15 Pertanyaan HRD Ini Penting
Menurut berbagai sumber terpercaya, pertanyaan seperti “Tell me about yourself,” “Apa kekuatan dan kelemahanmu,” serta “Kenapa kamu ingin bekerja di sini” adalah pertanyaan yang hampir selalu muncul di sesi wawancara HRD . Dengan mempersiapkan jawaban yang terstruktur, terutama dengan metode STAR (Situation-Task-Action-Result), kamu nggak hanya terdengar lebih percaya diri malah juga sangat meyakinkan . Plus, banyak juga pertanyaan situasional atau perilaku (behavioral) yang menilai bagaimana kamu menangani tantangan.
15 Pertanyaan HRD + Cara Jawabnya
1. Tell me about yourself
Cara jawab: Fokus pada perjalanan pendidikan atau pekerjaan yang relevan, keahlian utama, dan motivasi melamar. Singkat, padat, dan berkesan.
Contoh:
“Saya lulusan Ilmu Komunikasi, pernah magang di startup digital marketing, tertarik meningkatkan brand awareness lewat strategi konten.”
2. Mengapa kamu ingin bekerja di sini
Cara jawab: Tunjukkan hasil risetmu tentang perusahaan, budaya, visi misi, atau proyek spesifik yang membuatmu tertarik .
3. Apa kelebihan kamu?
Cara jawab: Pilih 2–3 kelebihan yang relevan dengan posisi. Buktikan dengan contoh nyata.
Contoh:
“Saya unggul dalam komunikasi dan organisasi. Saat magang, saya bantu susun timeline proyek dan koordinasi tim, hasilnya meeting bisa lebih efisien.”
4. Apa kelemahan kamu?
Cara jawab: Sejujurnya pilih kelemahan yang tidak fatal, lalu ceritakan langkah perbaikan.
Contoh:
“Saya kadang suka terlalu detail. Sekarang saya pakai batas waktu untuk review supaya tetap efisien.”
5. Di mana kamu melihat diri dalam lima tahun
Cara jawab: Gabungkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, sesuaikan dengan jalur karier yang realistis .
6. Ceritakan pencapaian terbesar kamu
Cara jawab: Gunakan metode STAR jabarkan situasi, tugas, tindakan, dan hasil yang dicapai.
7. Ceritakan konflik atau ketidaksepakatan yang pernah terjadi
Cara jawab: Tunjukkan kemampuan komunikasimu dan bagaimana hasilnya mengarah ke solusi, dengan tetap menjaga hubungan baik.
8. Kenapa kami harus hiring kamu?
Cara jawab: Gabungkan pengalaman dan soft skill yang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan. Jadilah solusi bukan hanya pelamar.
9. Bagaimana kamu menerima kritik
Cara jawab: Tunjukkan sikap positif terhadap feedback. Contohnya:
“Saya refleksi dulu, lalu perbaiki. Kritik menguatkan.”
10. Bagaimana kamu mengatur prioritas jika punya banyak deadline
Cara jawab: Sebut tools atau metode manajemen waktu seperti to-do list, prioritas urgent-important.
11. Mengapa kamu meninggalkan pekerjaan/organisasi sebelumnya (jika ada)
Cara jawab: Fokus pada hal positif, seperti ingin tantangan baru atau peluang berkembang.
12. Apa motivasimu?
Cara jawab: Bisa berupa passion, kesempatan berkembang, atau memberikan kontribusi nyata. Jujur dan relevan.
13. Apakah kamu bersedia kerja lembur atau jam fleksibel
Cara jawab: Tunjukkan fleksibilitas sambil menyebutkan batasan jika memang ada tapi tetap profesional .
14. Apa harapan gaji kamu
Cara jawab: Bisa disebutkan fleksibel, atau berpatokan pada riset posisi serupa. Hindari angka terlalu tinggi atau terlalu rendah.
15. Adakah pertanyaan untuk kami?
Cara jawab: Siapkan pertanyaan yang menunjukkan ketertarikan mu seperti: “Bagaimana kultur tim di sini?” atau “Apa tantangan utama tim saat ini?”
- Tell me about yourself
- Mengapa kamu ingin bekerja di sini
- Apa kelebihan kamu
- Apa kelemahan kamu
- Di mana kamu melihat diri dalam 5 tahun
- Ceritakan pencapaian terbesar
- Hadapi konflik/perbedaan pendapat
- Kenapa harus hire kamu
- Cara menerima kritik
- Atur prioritas dan deadline
- Alasan keluar dari pekerjaan sebelumnya
- Motivasi kamu
- Siap lembur/fleksibel
- Harapan gaji
- Pertanyaan untuk pewawancara
Ingin lebih siap lagi?
Mulai praktikan jawaban kamu di depan cermin atau rekam diri dan evaluasi gaya bicara serta ekspresi. Bagikan artikel ini ke teman atau senior yang juga sedang persiapan jadi satu tim! Jangan lupa untuk meninggalkan komentar di bawah: pertanyaan interview apa yang paling bikin deg-deg-an? Ayo diskusi bareng!
FAQ (3–5 Pertanyaan Umum)
Q1: Apakah perlu menghafal jawaban?
A: Jangan. Hafal bikin jawaban terkesan kaku. Lebih baik pahami poin utama, lalu jawab dengan cara kamu sendiri yang natural.
Q2: Apakah semua pertanyaan di atas akan muncul?
A: Tidak selalu. Tergantung perusahaan dan level posisi. Namun, poin-poin utama seperti “kelebihan”, “kelemahan”, “motivasi”, hampir selalu muncul .
Q3: Gimana kalau ditanya tentang gap di CV?
A: Jelaskan secara jujur: misalnya ambil waktu untuk kursus, magang, atau refleksi diri. Itu menunjukkan growth mindset .
Q4: Harus pakai metode STAR selalu?
A: STAR efektif untuk pertanyaan behavioral/situasional. Untuk pertanyaan umum seperti “tell me about yourself”, cukup struktur yang jelas dan ringkas.
Q5: Boleh tanya soal gaji dan benefit lebih duluan?
A: Lebih baik tunggu pewawancara yang membahas dulu. Jika kamu yang duluan, jaga agar tetap profesional dan posisimu bukan terdorong uang semata tapi value yang bisa kamu tawarkan.
Artikel ini membantu kamu mengubah persepsi soal interview HRD yang horor menjadi kesempatan untuk menunjukkan versi terbaik dirimu. Persiapkan, praktek, lalu tampil percaya diri, selamat sukses!