Talentap.id
Beranda Career Preparation IPK Tinggi Kok Susah Dapat Kerja? Simak Penyebabnya

IPK Tinggi Kok Susah Dapat Kerja? Simak Penyebabnya

Kenapa memiliki IPK tinggi tidak selalu menjamin mudah dapat kerja? Simak penyebab utama, dari ketimpangan pesaing hingga kurangnya keterampilan praktis, dan bagaimana pelajar, mahasiswa, dan profesional muda bisa mengatasinya.

IPK tinggi sering dianggap sebagai jalan pintas menuju pekerjaan impian. Namun, semakin banyak cerita  bahkan dari lulusan cum laude yang justru mengalami kesulitan masuk dunia kerja. Kenyataannya, IPK tinggi saja seringkali tidak cukup untuk bersaing di pasar kerja yang ketat. Sekarang ini, perusahaan lebih memprioritaskan kombinasi kompetensi praktis, soft skills, dan pengalaman nyata dibanding angka di transkrip. Artikel ini membahas mengapa, sekaligus membekali pembaca dengan strategi konkret agar IPK tinggi benar-benar menjadi nilai tambah, bukan beban.

Kenapa IPK Tinggi Belum Jaminan Kerja: Penjelasan Lengkap

1. Penurunan Bobot IPK dalam Rekrutmen Perusahaan

Menurut sebuah laporan Forbes berdasarkan survei National Association of Colleges and Employers (NACE), proporsi perusahaan yang menyaring pelamar berdasarkan IPK menurun drastis  dari 73% di tahun 2018-2019 menjadi 37% pada 2022-2023, lalu naik lagi ke 46,4% di 2025. Ini menandakan bahwa IPK bukan lagi penentu mutlak.

2. Perusahaan Kini Lebih Fokus ke Keterampilan Riil

Perusahaan saat ini lebih mengutamakan keterampilan komunikasi, kerja tim, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. Menurut Tony Dwi Susanto dari ITS, IPK tinggi memang penting, tetapi tanpa kompetensi yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja, nilai akademik tidak cukup.

3. Framing IPK & Inflasi Nilai

Fenomena “inflasi IPK” makin meningkat,  IPK 3,5 ke atas dan cum laude sudah umum terjadi. Hal ini membuat perusahaan menaikkan ambang minimal IPK sebagai filter awal, atau bahkan tidak menjadikannya kriteria utama sama sekali.

4. Minimnya Pengalaman Praktis

Survei Harvard Business Review menunjukkan sekitar 40% lulusan dengan IPK tinggi kesulitan mendapat kerja lantaran kurangnya pengalaman praktis. World Economic Forum juga menemukan bahwa 76% mahasiswa yang punya magang sebelum lulus dapat kerja dalam waktu 6 bulan, dibanding 42% tanpa pengalaman.

5. Soft Skills Lebih Penting

Menurut HBR dan data dari LinkedIn, pengalaman kerja dan soft skills lebih diprioritaskan oleh HRD: 56% perusahaan lebih memilih pengalaman daripada IPK, dan soft skills seperti komunikasi dan kepemimpinan menjadi penentu.

6. Realita Kehidupan: IPK Hebat, Jalan Masih Sulit

Cerita nyata lulusan UGM dengan IPK 3,94 yang akhirnya bekerja di Jepang sebagai Kaigo menunjukkan bahwa IPK tinggi belum tentu membuka pintu kerja ideal  terlebih tanpa koneksi atau kesempatan di dalam negeri.

7. Persepsi dari Insider: Forum dan HR

Dari forum Reddit, seseorang dengan IPK tinggi lulus tapi kalah bersaing karena dianggap kurang memiliki karakter atau keterampilan kerja yang menonjol. Hal serupa juga disampaikan HRD PT CMM Global bahwa banyak pelamar IPK tinggi tapi tidak punya kemampuan atau sikap profesional yang memenuhi ekspektasi.

Strategi Memaksimalkan Peluang Kerja dengan IPK Tinggi

  • Bangun portofolio magang dan proyek nyata

Cari magang, kerja part-time, atau kontribusi dalam proyek nyata.

  • Kembangkan soft skills penting

Fokus pada kemampuan komunikasi, kolaborasi, serta problem-solving.

  • Ikut organisasi atau kegiatan di luar akademik

Ini memperkaya profil dan menunjukkan kemampuan kepemimpinan.

  • Miliki sertifikasi tambahan atau kursus relevan

Misalnya sertifikat digital marketing, programming, bahasa asing.

  • Tingkatkan jaringan dan koneksi

Relasi kampus, alumni, atau platform profesional sangat membantu.

  • Perkuat CV dan surat lamaran

Tampilkan capaian konkret, pengalaman, dan soft skills.

  • Perluas peluang dengan pasar global

Pertimbangkan peluang di luar negeri seperti lulusan UGM yang memilih opsi Jepang.

Mulai hari ini, jangan hanya fokus mengejar IPK. Gabungkan keunggulan akademik dengan keterampilan praktis dan soft skills yang mampu mengubah kamu jadi kandidat yang dicari. Eksplor peluang magang, sertifikat, atau kegiatan organisasi. Bagikan artikel ini kalau bermanfaat agar teman-teman lain juga siap bersaing di dunia kerja!

FAQ Seputar IPK

1. Apakah IPK tinggi tidak akan membantu sama sekali?

IPK tetap penting, terutama untuk langkah awal. Namun, bukan satu-satunya. Perusahaan kini makin menilai keterampilan dan pengalaman nyata.

2. Apakah ada perusahaan yang masih butuh IPK tinggi?

Ya, terutama sektor teknikal, pemerintahan, atau beasiswa seringkali menetapkan batas minimal IPK. Tapi jumlahnya menurun.

3. Magang memang penting?

Sangat penting. Data WEF menunjukan 76% mahasiswa dengan magang punya peluang kerja lebih cepat.

4. Soft skills apa yang paling dicari perusahaan?

Komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan etos kerja. Ini sering jadi diferensiasi di CV.

5. IPK tinggi belum dapat kerja, apa langkah alternatif?

Anda bisa: 1) cari magang atau freelance, 2) ikuti pelatihan atau sertifikasi, 3) aktif di organisasi, dan 4) dorong networking untuk memperluas peluang real.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan