Alur Karier Menjadi Data Analyst Tanpa Latar Belakang IT
Ingin jadi Data Analyst tapi bukan dari jurusan IT? Tenang, alur karier ini dirancang untuk pelajar, mahasiswa, dan profesional muda yang ingin mulai dari nol. Temukan langkah-langkah jelasnya di sini!

Membuka Pintu Baru di Era Data: Peluang Besar untuk Non-IT
Pernah merasa minder saat melihat lowongan kerja Data Analyst yang penuh dengan istilah teknis dan syarat latar belakang IT? Tenang, kamu tidak sendiri. Banyak pelajar, mahasiswa, dan profesional muda yang sebenarnya punya potensi besar di bidang data, tapi merasa tertutup aksesnya karena bukan berasal dari jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, atau sejenisnya.
Padahal, kenyataannya menjadi Data Analyst tanpa latar belakang IT sangat mungkin — bahkan kini menjadi tren baru di era digital. Perusahaan tidak lagi hanya mencari orang yang jago coding, tetapi juga mencari problem solver yang paham konteks bisnis dan mampu membaca data dengan tajam.
Artikel ini akan membahas alur karier menjadi Data Analyst tanpa latar belakang IT secara runtut, ringan, dan realistis, agar kamu bisa memulai langkahmu hari ini juga.
Mengapa Data Analyst Menjadi Profesi yang Dicari?
Sebelum masuk ke alur karier, mari kita pahami dulu urgensinya. Data menjadi aset penting perusahaan. Setiap keputusan strategis, dari pemasaran hingga pengembangan produk, kini berbasis data. Karena itu, Data Analyst menjadi ujung tombak pengambilan keputusan.
Fakta menarik:
- Menurut LinkedIn Jobs on the Rise, Data Analyst termasuk dalam 10 pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
- Gaji rata-rata Data Analyst entry-level di Indonesia berkisar Rp6 juta – Rp10 juta per bulan, dan bisa lebih tinggi di startup atau perusahaan global.
Tapi bagaimana kalau kamu tidak bisa coding? Tidak kuliah di jurusan teknik? Jangan khawatir — berikut jalur yang bisa kamu tempuh.
Alur Karier Menjadi Data Analyst Tanpa Latar Belakang IT
1. Kenali Peran dan Tanggung Jawab Data Analyst
Langkah awal yang penting adalah memahami apa yang sebenarnya dikerjakan seorang Data Analyst.
Tugas utama Data Analyst:
- Mengumpulkan dan membersihkan data
- Menganalisis tren dan pola dari data
- Membuat visualisasi yang mudah dipahami
- Memberikan insight untuk keputusan bisnis
Sebagian besar pekerjaan ini tidak memerlukan kemampuan coding tingkat lanjut. Bahkan banyak tools yang bisa digunakan tanpa harus menulis kode sama sekali di awal.
2. Pelajari Tools Dasar yang Mudah Diakses
Kamu bisa mulai dengan tools yang familiar dan tidak menakutkan, seperti:
- Microsoft Excel / Google Sheets
Cocok untuk analisis data sederhana, membuat dashboard, dan cleaning data. - SQL (Structured Query Language)
Bahasa yang digunakan untuk mengambil data dari database. Mudah dipelajari dan sangat dibutuhkan. - Tableau / Power BI
Tools visualisasi data yang banyak digunakan perusahaan. Bisa drag & drop, dan tidak perlu coding. - Google Looker Studio (sebelumnya Data Studio)
Gratis dan powerful untuk membuat dashboard interaktif.
3. Bangun Mindset dan Kemampuan Problem Solving
Banyak orang berpikir Data Analyst hanya soal angka. Padahal, yang paling penting adalah kemampuan berpikir kritis dan menyelesaikan masalah. Kamu harus bisa menjawab pertanyaan seperti:
- Mengapa penjualan bulan ini turun?
- Produk mana yang paling menguntungkan?
- Apa insight dari perilaku pelanggan?
Salah satu cara melatih kemampuan ini adalah dengan studi kasus nyata. Kamu bisa mencari dataset publik dan mencoba menganalisisnya. Banyak juga platform edukasi yang menyajikan studi kasus siap pakai.
4. Ikuti Pelatihan atau Bootcamp yang Relevan
Belajar otodidak memang bagus, tapi jika kamu ingin percepatan karier, mengikuti pelatihan terstruktur bisa sangat membantu.
Rekomendasi pelatihan:
- Bootcamp khusus non-IT (banyak yang sudah mendesain kurikulum ramah pemula)
- Kursus online seperti Coursera, Udemy, atau Ruangguru
- Program magang online Data Analyst
- Komunitas belajar seperti InSigh Data atau Mindle (buat kamu yang mau belajar konteks bisnis juga)
Pastikan pilih program yang menawarkan:
- Sertifikat
- Studi kasus nyata
- Akses ke mentor
- Portfolio project
5. Bangun Portofolio Project yang Bisa Dipamerkan
Portofolio adalah senjata utama bagi orang tanpa pengalaman kerja atau background IT.
Contoh project portofolio:
- Analisis penjualan fiktif menggunakan Excel + Power BI
- Studi perilaku pelanggan berdasarkan data e-commerce
- Visualisasi tren COVID-19 dengan Google Data Studio
Upload semua project kamu ke GitHub, Notion, atau Medium. Tulis juga insight bisnisnya, bukan hanya teknikalnya.
6. Bangun Personal Branding dan Mulai Apply Pekerjaan
Zaman sekarang, tidak cukup hanya punya skill — kamu juga harus terlihat. Gunakan platform seperti:
- LinkedIn → update profil, posting project, ikuti rekruter
- Instagram/TikTok/YouTube → share proses belajarmu
- Job portal → Glints, Kalibrr, Jobstreet, atau langsung ke website perusahaan
Jika kamu belum merasa siap, coba lamar posisi:
- Data Entry → melatih ketelitian dan Excel
- Admin Analis → banyak kerja dengan laporan
- Junior Analyst → entry-level position
Tips Sukses Menembus Karier Data Analyst tanpa Background IT
Berikut beberapa tips yang sering digunakan oleh mereka yang berhasil switch career:
- Jangan tunggu merasa “siap” — belajar sambil jalan
- Fokus pada satu skill dulu (misalnya: Excel + SQL)
- Tulis insight, bukan hanya grafik
- Ikut tantangan komunitas (misalnya: #30DaysOfData)
- Rajin DM rekruter / alumni yang sudah jadi Data Analyst
FAQ: Karier Data Analyst Tanpa Latar Belakang IT
1. Apakah bisa jadi Data Analyst kalau saya dari jurusan IPS atau Hukum?
Sangat bisa. Banyak Data Analyst berasal dari jurusan non-eksakta. Yang penting adalah skill dan mindset analitis.
2. Harus jago matematika atau statistik?
Tidak perlu jago, cukup paham dasar-dasarnya. Fokus utama justru pada logika dan pemahaman data.
3. Apakah harus bisa Python atau R?
Tidak di awal. Kamu bisa mulai dengan Excel dan SQL, lalu pelajari Python saat sudah siap naik level.
4. Apakah bisa kerja remote sebagai Data Analyst?
Bisa! Banyak perusahaan menawarkan kerja remote untuk posisi ini, terutama startup atau perusahaan berbasis digital.
5. Berapa lama waktu belajar sampai bisa kerja sebagai Data Analyst?
Rata-rata 3–6 bulan jika belajar konsisten. Bisa lebih cepat jika kamu punya waktu lebih dan mengikuti pelatihan intensif.
Penutup
Menjadi Data Analyst tanpa latar belakang IT bukan sekadar mimpi — ini adalah peluang nyata.
Dengan pendekatan yang tepat, belajar yang konsisten, dan sedikit keberanian, kamu bisa membuka pintu karier baru yang penuh potensi.
🌟 Jangan ragu memulai — karena dunia data butuh lebih banyak orang seperti kamu!