Boleh Nolak Tugas di Luar Jobdesc? Begini Aturan Hukumnya di Dunia Kerja
Sering diminta mengerjakan tugas di luar jobdesc? Simak penjelasan lengkap soal aturan dan hak karyawan menurut hukum ketenagakerjaan Indonesia agar kamu bisa bersikap cerdas dan profesional.

Ketika Diminta Kerja Di Luar Jobdesc, Apa Kita Wajib Patuh?
Bayangkan kamu baru saja menyelesaikan laporan mingguan sesuai tugas utamamu. Tapi tiba-tiba, atasan memintamu bantu urus keperluan logistik acara kantor. Padahal kamu bekerja di divisi desain, bukan event. Situasi seperti ini pasti sering dialami oleh pelajar, mahasiswa magang, atau karyawan muda di awal karier mereka.
Pertanyaannya: apakah kita boleh menolak tugas yang tidak sesuai dengan jobdesc? Apakah menolak akan dianggap tidak kooperatif, atau justru menjadi hak kita untuk menolak?
Dalam artikel ini, kita akan bahas dengan tuntas mengenai hak dan kewajiban karyawan dalam konteks jobdesk, serta bagaimana kamu bisa bersikap cerdas, adil, dan tetap profesional.
Apa Itu Jobdesc dan Mengapa Penting?
Jobdesc atau job description adalah daftar tanggung jawab dan tugas yang harus dijalankan oleh seorang karyawan dalam suatu posisi tertentu. Dokumen ini biasanya disusun oleh tim HR dan menjadi bagian dari perjanjian kerja.
Fungsi Utama Jobdesc:
- Memberikan kejelasan peran dan tanggung jawab
- Membantu proses evaluasi kinerja
- Menjadi dasar negosiasi upah dan promosi
- Melindungi karyawan dari beban kerja yang tidak adil
Jobdesc adalah landasan formal yang mengikat kedua belah pihak: karyawan dan perusahaan. Jika tugas yang diberikan di luar jobdesc dan dilakukan terus-menerus tanpa kompensasi, itu bisa jadi bentuk pelanggaran.
Bolehkah Menolak Tugas di Luar Jobdesc? Ini Jawaban Hukumnya
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, serta Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2021, hubungan kerja dibentuk atas perjanjian kerja yang mencakup hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Jika dalam perjanjian kerja atau surat tugas tidak tercantum tanggung jawab tambahan tersebut, maka karyawan memiliki hak menolak tugas di luar jobdesc, terutama jika:
- Tugas tersebut tidak berkaitan dengan posisi atau keahlianmu
- Tidak ada kompensasi tambahan yang diberikan
- Tidak disebutkan dalam surat perjanjian kerja
- Dilakukan secara terus-menerus tanpa evaluasi resmi
Namun, ada pengecualian. Dalam kondisi tertentu seperti keadaan darurat, krisis operasional, atau keterbatasan sumber daya, manajemen bisa memberikan tugas tambahan sementara.
Tugas Tambahan Masih Wajar Jika…
Tidak semua tugas tambahan harus ditolak. Ada kalanya tugas di luar jobdesc bisa menambah wawasan, membangun relasi lintas tim, atau membuka peluang promosi.
Berikut indikator bahwa tugas tambahan masih bisa dianggap wajar:
- Dilakukan secara insidental, bukan rutin
- Masih relevan dengan posisi atau jenjang karier
- Disampaikan dengan komunikasi terbuka dan sopan
- Ada pengakuan, insentif, atau peluang naik jabatan
Misalnya, kamu bekerja sebagai admin dan diminta bantu koordinasi acara kantor satu kali. Selama kamu tidak menggantikan pekerjaan divisi lain secara permanen, ini bisa jadi pengalaman positif.
Tanda-Tanda Kamu Sedang Dieksploitasi di Balik Tugas Tambahan
Tugas di luar jobdesc bisa menjadi sinyal eksploitasi jika kamu mengalami hal-hal berikut:
1. Tugas Tambahan Lebih Berat dari Jobdesc Utama
Kamu lebih sering mengerjakan tugas divisi lain dibanding pekerjaanmu sendiri.
2. Tidak Ada Kompensasi Tambahan
Meski pekerjaan bertambah, gaji dan tunjangan tetap sama.
3. Tugas Tambahan Dilakukan Terus-Menerus
Bukan lagi situasional, tapi menjadi kebiasaan.
4. Tidak Ada Komunikasi atau Persetujuan
Tugas diberikan tanpa diskusi atau negosiasi.
5. Terjadi Ketimpangan Beban Kerja di Tim
Karyawan lain tetap menjalankan tugas sesuai jobdesc, tapi kamu “dilempar” ke mana-mana.
Bagaimana Cara Menolak Tugas di Luar Jobdesc Secara Profesional?
Jika kamu merasa diminta mengerjakan sesuatu yang bukan bagian dari tugasmu, kamu bisa menyampaikan keberatan dengan cara sopan dan strategis.
Berikut tips menyampaikan penolakan dengan bijak:
- Tunjukkan Pemahaman dan Empati
Sampaikan bahwa kamu paham situasi tim, tapi juga ingin menjaga profesionalisme dan fokus pada tanggung jawab utama. - Gunakan Bukti Tertulis (Jika Ada)
Tunjukkan isi jobdesc yang telah disepakati, agar argumenmu jelas. - Tawarkan Alternatif
Jika tidak bisa melaksanakan tugas tambahan, tawarkan bantuan terbatas atau rekomendasikan orang lain yang lebih tepat. - Sampaikan Lewat Komunikasi Formal
Gunakan email atau surat resmi jika diperlukan, terutama jika tugas tambahan diberikan secara terus-menerus.
Kapan Tugas Tambahan Harus Ditolak Tegas?
Kamu berhak menolak secara tegas jika:
- Tugas melanggar etika atau hukum
- Tugas mengganggu kesehatan mental dan fisikmu
- Tidak ada transparansi soal alasan dan durasi tugas tambahan
- Kamu diminta menggantikan posisi orang lain tanpa pelatihan atau pengakuan resmi
- Tugas menurunkan kualitas kinerjamu di posisi utama
Keuntungan Tahu Batasan Jobdesc
Mengetahui dan memahami batasan jobdesc bukan berarti kamu tidak fleksibel, tapi justru menunjukkan kamu paham tanggung jawab profesional.
Manfaat bagi karyawan:
- Terhindar dari beban kerja berlebih
- Fokus pada pengembangan keterampilan inti
- Memperjelas jalur promosi dan evaluasi kinerja
- Menjaga keseimbangan antara kerja dan hidup pribadi
Manfaat bagi perusahaan:
- Struktur kerja jadi lebih efisien
- Menghindari konflik dan kebingungan peran
- Membantu manajemen merancang pelatihan dan pengembangan sesuai kebutuhan
Apa yang Harus Dicari dalam Jobdesc Saat Melamar Kerja?
Saat menerima tawaran kerja atau sebelum menandatangani kontrak, pastikan kamu memeriksa:
- Rincian tanggung jawab utama
- Hubungan antar divisi dan koordinasi yang dibutuhkan
- Ruang lingkup fleksibilitas atau proyek tambahan
- Ketentuan lembur atau insentif atas tugas tambahan
- Penilaian kinerja dan evaluasi periodik
Jika jobdesc tidak diberikan secara tertulis, kamu berhak memintanya agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa depan.
Jangan biarkan semangatmu bekerja malah padam karena tugas tambahan yang tidak sehat. Bagikan artikel ini ke rekan kerjamu agar mereka juga memahami hak dan batasan dalam bekerja. Dan jika kamu ingin tahu lebih banyak soal hukum ketenagakerjaan dan pengembangan karier, daftar ke newsletter kami sekarang juga.
FAQ (Pertanyaan Umum)
1. Apakah semua tugas tambahan harus ditolak?
Tidak. Selama masih dalam batas wajar, relevan dengan pekerjaan, dan ada komunikasi yang baik, tugas tambahan bisa menjadi peluang belajar.
2. Apakah perusahaan boleh memberikan tugas di luar jobdesc?
Boleh, dalam situasi darurat atau sementara. Namun harus tetap dilakukan dengan persetujuan dan tidak terus-menerus tanpa dasar hukum.
3. Apakah saya bisa dikenakan sanksi karena menolak tugas tambahan?
Jika penolakan dilakukan dengan alasan profesional dan sesuai hukum, kamu tidak bisa dihukum. Tapi penting untuk menyampaikannya dengan etika yang baik.
4. Bagaimana jika jobdesc tidak diberikan sejak awal?
Kamu bisa memintanya secara resmi ke HR. Jika tidak diberikan, maka kamu bisa menuntut kejelasan tugas melalui surat kerja atau surat penugasan harian.
5. Apakah tugas tambahan harus dibayar lebih?
Jika tugas tersebut memerlukan waktu kerja tambahan atau beban kerja di luar jam kerja, kamu berhak atas kompensasi sesuai aturan ketenagakerjaan.
Fleksibel dalam bekerja itu penting, tapi bukan berarti kamu harus mengorbankan batas profesionalitas. Pahami jobdesc-mu, hargai waktumu, dan lindungi hakmu sebagai karyawan. Dunia kerja yang sehat adalah dunia yang saling menghargai antara hak dan kewajiban.