Data Kemnaker: 28.000 Orang Kena PHK Sepanjang Kuartal Pertama 2025, 5 Sektor Ini Paling Parah
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat 28.000 karyawan terkena PHK selama kuartal pertama 2025. Simak 5 sektor industri yang paling terdampak, serta langkah antisipatif yang bisa kamu ambil sekarang.

PHK Semakin Dekat, Apa yang Harus Dilakukan Profesional Muda?
Memasuki tahun 2025, dunia kerja di Indonesia kembali dihadapkan pada tantangan besar. Berdasarkan data resmi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sebanyak 28.000 karyawan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Bukan angka yang bisa dianggap enteng, terutama bagi generasi muda yang baru membangun karier. Terlebih lagi, PHK ini bukan hanya terjadi di satu dua sektor, tetapi meluas ke berbagai bidang, termasuk industri yang selama ini dianggap stabil.
Lalu, sektor mana saja yang paling terdampak? Kenapa gelombang PHK kembali meningkat? Dan apa langkah terbaik yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, pelajar, maupun profesional muda agar tetap bertahan dan relevan di pasar kerja?
Mari kita bedah satu per satu secara tuntas.
Kenapa PHK Melonjak di Awal 2025?
PHK adalah keputusan terakhir yang diambil perusahaan ketika menghadapi tekanan besar, baik dari sisi operasional, finansial, maupun strategi bisnis. Dalam kasus 2025, beberapa faktor utama penyebab kenaikan angka PHK antara lain:
- Ketidakpastian ekonomi global
Konflik geopolitik, harga komoditas yang fluktuatif, dan ketegangan perdagangan internasional berdampak pada daya beli dan rantai pasok industri. - Perubahan perilaku konsumen
Banyak sektor belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi. Adaptasi digital juga membuat beberapa pekerjaan menjadi usang lebih cepat dari perkiraan. - Otomatisasi dan efisiensi teknologi
Perusahaan yang berinvestasi pada sistem digital mulai mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual. - Kebijakan perusahaan untuk restrukturisasi
Banyak korporasi besar melakukan efisiensi dengan memangkas jumlah karyawan atau mengalihkan pekerjaan ke sistem kontrak/freelance.
5 Sektor dengan PHK Terbanyak di Kuartal Pertama 2025
Berikut ini lima sektor yang paling terdampak pemutusan hubungan kerja menurut data Kementerian Ketenagakerjaan:
1. Manufaktur Tekstil dan Garmen
Industri tekstil menjadi yang paling terpukul di awal 2025. Permintaan ekspor menurun drastis, terutama ke pasar Eropa dan Amerika, sementara biaya bahan baku melonjak.
Jumlah pekerja terkena PHK: Sekitar 7.800 orang
Faktor pemicu:
- Penurunan order ekspor
- Persaingan harga dari negara Asia lain
- Kelebihan kapasitas produksi
2. Startup Teknologi
Sektor yang sebelumnya digadang-gadang sebagai masa depan karier kini juga terdampak. Banyak startup melakukan efisiensi besar-besaran setelah fase pertumbuhan tinggi di masa pandemi.
Jumlah pekerja terkena PHK: 6.500 orang
Penyebab utama:
- Kurangnya pendanaan dari investor
- Perubahan strategi dari “growth” ke “profitability”
- Perampingan divisi non-inti
3. Transportasi dan Logistik
Meski sektor ini sempat naik daun karena e-commerce, awal 2025 justru menunjukkan perlambatan. Banyak perusahaan pengiriman dan logistik mengurangi operasional akibat penurunan transaksi online.
Jumlah pekerja terkena PHK: 5.400 orang
Faktor pendorong:
- Penurunan volume pengiriman
- Integrasi sistem logistik otomatis
- Konsolidasi perusahaan
4. Perhotelan dan Pariwisata
Industri hospitality belum pulih total. Wisatawan domestik meningkat, tapi belum cukup menutupi kerugian besar dari lesunya wisatawan asing. Banyak hotel dan agen travel kecil yang akhirnya menutup operasional.
Jumlah pekerja terkena PHK: 4.200 orang
Alasan dominan:
- Beban operasional tinggi
- Penurunan okupansi hotel
- Ketidakpastian regulasi pariwisata internasional
5. Media dan Kreatif
Transformasi digital membuat media konvensional dan agensi kreatif harus beradaptasi cepat. Perubahan algoritma, pemotongan anggaran iklan, dan peralihan ke konten user-generated membuat struktur lama jadi tidak relevan.
Jumlah pekerja terkena PHK: 4.100 orang
Penyebabnya:
- Turunnya pendapatan iklan
- Pergeseran platform ke short-form content
- Konsolidasi bisnis media
Apa Dampaknya Bagi Generasi Muda?
Data Kemnaker menunjukkan bahwa mayoritas korban PHK berada di rentang usia 25–35 tahun. Artinya, mereka yang baru mulai membangun karierlah yang paling rentan.
Beberapa risiko yang perlu diwaspadai:
- Ketidakstabilan keuangan pribadi
- Kecemasan dan burnout pasca kehilangan pekerjaan
- Gap keterampilan dengan kebutuhan industri saat ini
- Persaingan yang makin ketat di pasar kerja
Strategi Bertahan: Apa yang Bisa Dilakukan Sekarang?
1. Upgrade Skill Sesuai Permintaan Pasar
Tinjau kembali kompetensimu. Apakah skill-mu masih dibutuhkan? Banyak perusahaan sekarang mencari kandidat dengan kemampuan digital, komunikasi, data, dan manajemen proyek.
Rekomendasi:
- Ikuti kursus online dari platform seperti Coursera, RevoU, atau Digitalent
- Pelajari tools yang relevan seperti Google Analytics, Excel lanjutan, Canva, atau SQL
2. Bangun Portofolio dan Personal Branding
Di tengah ketatnya persaingan, CV saja tidak cukup. Buat portofolio digital atau LinkedIn yang aktif. Tampilkan hasil kerja nyata dan rekomendasi dari rekan kerja sebelumnya.
3. Pertimbangkan Freelance atau Remote Work
Banyak pekerjaan tidak lagi menuntut kehadiran fisik. Menjadi pekerja lepas, konsultan, atau remote talent bisa jadi solusi sementara, bahkan permanen.
4. Bangun Dana Darurat dan Rencana Keuangan Jangka Pendek
PHK bisa datang tiba-tiba. Sisihkan 10 hingga 20 persen dari penghasilanmu untuk dana darurat. Ini akan menjadi bantalan saat kamu berada di masa transisi.
5. Perluas Jaringan Profesional
Gabung di komunitas industri, forum alumni, atau grup LinkedIn. Banyak peluang kerja datang dari kenalan, bukan sekadar lowongan di portal.
Jangan Tunggu PHK Menyentuhmu, Persiapkan Dirimu Sekarang
Kita tidak bisa selalu menghindari gelombang perubahan industri. Tapi kita bisa bersiap menghadapinya. Jika kamu berada di sektor yang rawan atau baru mulai kariermu, sekarang waktu yang tepat untuk mengambil langkah strategis.
Bagikan artikel ini ke rekanmu yang juga sedang was-was akan masa depan kerja. Edukasi dan persiapan jauh lebih baik daripada panik saat semuanya sudah terlambat.
FAQ: Pertanyaan Umum Terkait PHK di Indonesia 2025
1. Benarkah 28.000 orang terkena PHK di kuartal pertama 2025?
Ya. Berdasarkan data resmi dari Kemnaker, angka PHK nasional mencapai 28.000 orang hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2025.
2. Sektor mana yang paling terdampak PHK?
Lima sektor terparah adalah manufaktur tekstil, startup teknologi, transportasi-logistik, perhotelan, dan industri media-kreatif.
3. Apakah usia muda menjamin aman dari PHK?
Tidak. Justru mayoritas korban PHK berada di usia produktif 25–35 tahun. Keamanan kerja tergantung pada jenis industri dan kesiapan keterampilan.
4. Apa yang harus dilakukan jika saya terkena PHK?
Bangun kembali CV dan portofolio, manfaatkan relasi, tingkatkan skill, dan cari peluang di sektor lain yang masih berkembang.
5. Apakah pemerintah memberikan bantuan pasca PHK?
Beberapa program seperti Kartu Prakerja, pelatihan vokasi, dan subsidi tunai tersedia. Namun jumlah dan cakupannya terbatas, jadi tetap penting untuk mandiri secara finansial.
Penutup: PHK Bisa Terjadi Kapan Saja, Tapi Kamu Bisa Lebih Siap
PHK memang terdengar menakutkan, terutama jika datang tiba-tiba. Tapi ingat, ini bukan akhir dunia. Banyak orang justru menemukan jalur karier baru setelah mengalami pemutusan kerja. Kuncinya ada di kesadaran, persiapan, dan adaptasi.
Selama kamu terus belajar dan beradaptasi, akan selalu ada tempat untukmu di dunia kerja yang terus berubah ini.