Talentap.id
Beranda Career Preparation 11 Kesalahan Umum Saat Interview Kerja yang Harus Dihindari Pelamar

11 Kesalahan Umum Saat Interview Kerja yang Harus Dihindari Pelamar

11 Kesalahan Umum Saat Interview Kerja yang Harus Dihindari Pelamar

Interview kerja sering kali jadi penentu utama apakah seseorang akan diterima atau tidak di sebuah perusahaan. Menurut data dari Jobvite, 33% HRD sudah bisa memutuskan nasib pelamar hanya dalam lima menit pertama wawancara. Ini menunjukkan bahwa kesan pertama sangatlah penting. Sayangnya, banyak pelamar yang justru terjebak dalam kesalahan umum saat interview kerja yang sebenarnya bisa dihindari jika lebih siap dan paham etika wawancara.

Artikel ini akan membahas dengan lengkap tentang kesalahan interview kerja yang sering terjadi, bagaimana cara menghindarinya, serta karakter dan sikap yang disukai HRD saat interview. Kamu juga akan menemukan daftar kepribadian yang bisa meningkatkan peluang lolos seleksi serta panduan lengkap seputar sikap yang tidak boleh dilakukan saat interview.

Interview adalah Momen Penting yang Harus Memberikan Kesan Baik

Interview bukan sekadar sesi tanya jawab biasa. Ini adalah kesempatan emas bagi kamu untuk menunjukkan siapa dirimu, apa potensimu, dan bagaimana kamu bisa berkontribusi untuk perusahaan. Kesan pertama, nada bicara, dan cara menjawab pertanyaan akan dinilai secara keseluruhan oleh HRD.

Bukan hanya soal kemampuan teknis, wawancara juga menyoroti sikap, komunikasi, dan pemahaman kamu terhadap peran yang dilamar. Banyak pelamar gagal bukan karena mereka tidak mampu, tapi karena melakukan hal-hal yang tidak disukai HRD saat interview seperti terlalu banyak bicara, tidak fokus, atau terkesan tidak siap.

11 Kesalahan Umum Saat Interview Kerja yang Wajib Dihindari

Berikut ini adalah daftar kesalahan umum saat interview kerja yang perlu kamu hindari agar tidak merusak peluang mendapatkan pekerjaan impian:

1. Tidak Melakukan Riset tentang Perusahaan

Banyak pelamar datang ke wawancara tanpa mengetahui apa pun tentang perusahaan yang mereka lamar. Padahal, informasi seperti bidang industri, produk atau jasa yang ditawarkan, budaya kerja, hingga nilai-nilai inti perusahaan sangat penting untuk kamu ketahui. Ketika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan seperti, “Kenapa kamu tertarik bekerja di sini?”, HRD bisa langsung menilai kamu tidak sungguh-sungguh atau hanya asal melamar. Lakukan riset melalui website resmi perusahaan, media sosial, artikel berita, dan review karyawan sebelumnya agar kamu punya bekal saat interview.

2. Datang Terlambat Tanpa Konfirmasi

Ketepatan waktu adalah salah satu indikator penting dari profesionalisme dan komitmen. Datang terlambat tanpa pemberitahuan bisa memberikan kesan buruk sejak awal. Bahkan jika alasanmu masuk akal, HRD mungkin sudah kehilangan minat. Kalau memang ada kendala mendesak, jangan lupa untuk mengabari pihak HRD secepat mungkin. Cara kamu menangani situasi darurat juga menunjukkan etika kerja yang baik.

3. Berpakaian Tidak Sesuai Budaya Perusahaan

Pakaian berbicara sebelum kamu sempat mengucapkan sepatah kata. Kalau kamu datang dengan pakaian yang terlalu santai atau terlalu mencolok, bisa jadi pewawancara menganggap kamu tidak memahami kultur perusahaan. Untuk itu, sesuaikan gaya berpakaianmu. Untuk industri formal seperti keuangan atau hukum, kenakan pakaian rapi seperti blazer dan kemeja. Untuk startup atau perusahaan kreatif, gaya smart casual sering kali lebih sesuai.

4. Menjawab Pertanyaan Terlalu Singkat atau Terlalu Panjang

Keseimbangan dalam menjawab pertanyaan sangat penting. Jawaban yang terlalu singkat akan membuat kamu terlihat tidak antusias atau kurang menguasai materi. Sebaliknya, jika terlalu panjang dan berputar-putar, pewawancara bisa kehilangan fokus. Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) sangat membantu agar jawabanmu terstruktur dan mudah dipahami. Ini juga menjadi salah satu hal yang tidak boleh dilakukan saat interview: menjawab tanpa arah yang jelas.

5. Terlalu Banyak Membicarakan Gaji di Awal Wawancara

Salah satu kesalahan interview kerja yang sering terjadi adalah terlalu fokus membahas gaji di awal. HRD biasanya ingin melihat dulu bagaimana kamu bisa berkontribusi. Saat kamu langsung menanyakan soal gaji, tunjangan, dan cuti sejak menit pertama, kamu bisa dinilai hanya mementingkan uang. Boleh saja membahas gaji, tapi tunggu hingga kamu mendapat sinyal bahwa pembicaraan sudah masuk tahap akhir atau HRD yang mulai membahasnya terlebih dulu.

6. Kurang Antusias atau Terlihat Bosan

Antusiasme adalah kunci penting untuk meninggalkan kesan positif. Saat kamu terlihat malas bicara, kurang senyum, atau terlalu pasif, pewawancara bisa menganggap kamu tidak serius. Meskipun kamu gugup, cobalah tetap bersikap aktif dan bersemangat. Gunakan kontak mata secukupnya, senyum dengan tulus, dan tunjukkan ketertarikan terhadap posisi yang kamu lamar. Ini juga berhubungan erat dengan kepribadian yang disukai HRD, yaitu mereka yang positif dan berenergi.

7. Tidak Bisa Menjelaskan Pengalaman atau Pencapaian Secara Konkret

Ketika HRD bertanya tentang pengalaman kerja atau pencapaian, mereka ingin mendengar contoh spesifik. Jawaban seperti “Saya pernah memimpin proyek besar” tidak cukup kuat. Jelaskan proyek apa, tantangan yang dihadapi, tindakan apa yang kamu ambil, dan hasil akhirnya. Dengan begitu, kamu terlihat lebih kredibel dan profesional. Ini juga akan menunjukkan bahwa kamu sudah memahami apa yang sudah dilakukan dengan baik dalam simulasi wawancara, terutama dalam menyampaikan pencapaian.

8. Tidak Mengajukan Pertanyaan Sama Sekali

Wawancara kerja seharusnya berjalan dua arah. Ketika kamu tidak bertanya sama sekali, pewawancara bisa menganggap kamu tidak tertarik atau tidak kritis. Tanyakan hal-hal seperti budaya kerja, tantangan dalam posisi yang kamu lamar, atau seperti apa struktur tim. Ini membuat kamu terlihat aktif, ingin tahu, dan benar-benar mempertimbangkan pekerjaan tersebut secara serius. Jangan sampai ini jadi salah satu kesalahan umum saat interview kerja yang kamu lakukan.

9. Membicarakan Hal Buruk tentang Pekerjaan Sebelumnya

Mengeluh tentang bos lama, rekan kerja, atau perusahaan sebelumnya hanya akan membuat kamu terlihat tidak profesional. HRD bisa berpikir bahwa kamu juga akan membicarakan hal buruk tentang mereka suatu saat nanti. Fokuslah pada hal positif yang kamu pelajari dari pekerjaan sebelumnya, bahkan jika kamu punya pengalaman tidak menyenangkan. Sikap ini menunjukkan kedewasaan dan kemampuan menyikapi konflik dengan bijak.

10. Menggunakan Bahasa Tubuh yang Negatif

Bahasa tubuh yang buruk bisa merusak seluruh isi jawabanmu. Misalnya, menghindari kontak mata, duduk membungkuk, atau sering memainkan tangan bisa membuat kamu tampak tidak percaya diri. Sebaliknya, duduk tegak, tersenyum, dan menggunakan gerakan tangan secukupnya akan memberi kesan bahwa kamu orang yang tenang, terbuka, dan percaya diri. Perlu diingat, bahasa tubuh termasuk hal penting yang tidak boleh dilakukan saat interview jika tidak diperhatikan dengan baik.

11. Mengabaikan Follow-Up Setelah Interview

Setelah interview selesai, tugas kamu belum selesai. Mengirim email ucapan terima kasih kepada pewawancara adalah bentuk kesopanan dan profesionalisme. Ini juga bisa menjadi momen tambahan untuk menegaskan ketertarikan kamu terhadap posisi yang dilamar. Banyak pelamar melewatkan hal ini, padahal efeknya bisa cukup signifikan dalam keputusan akhir HRD.

8 Kepribadian yang Disukai HRD

Berikut ini adalah delapan karakter dan sikap kepribadian yang disukai HRD yang bisa kamu latih dan tunjukkan saat interview:

1. Percaya Diri tapi Tidak Arogan

Kepercayaan diri penting banget saat interview kerja, tapi kamu juga harus bisa membedakannya dari sikap arogan. HRD sangat menyukai kandidat yang mampu menunjukkan keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri, namun tetap rendah hati dan terbuka terhadap masukan. Percaya diri itu terlihat dari cara kamu menjawab pertanyaan, bahasa tubuh yang tenang, dan sikap yang tidak ragu-ragu. Tapi, kalau kamu mulai menyombongkan pencapaianmu atau meremehkan pengalaman orang lain, itu bisa jadi bumerang.

2. Komunikatif dan Mampu Menjelaskan dengan Jelas

HRD sangat menghargai pelamar yang bisa menyampaikan pemikiran atau pengalamannya secara runtut, jelas, dan mudah dipahami. Keahlian ini menunjukkan bahwa kamu mampu berkomunikasi secara efektif—baik nanti saat bekerja dalam tim maupun saat berinteraksi dengan klien. Bahkan kalau kamu seorang introver, selama kamu bisa menyampaikan ide dengan baik dan tidak tertutup, itu sudah jadi nilai plus. Gaya komunikasi yang baik adalah bagian dari kepribadian yang disukai HRD.

3. Penuh Semangat dan Antusias terhadap Posisi yang Dilamar

Antusiasme itu menular. Ketika kamu menunjukkan semangat saat menjelaskan kenapa kamu tertarik pada posisi tersebut, HRD akan menangkap sinyal bahwa kamu punya motivasi yang kuat. Mereka akan lebih percaya bahwa kamu akan memberikan kontribusi nyata kalau diterima. Sebaliknya, kurang semangat justru akan memberi kesan kamu hanya coba-coba. Sikap penuh antusias juga bisa jadi pembeda yang kuat dibanding kandidat lain.

4. Mampu Bekerja Sama dalam Tim

Sebanyak apa pun kemampuan teknis yang kamu miliki, jika kamu tidak bisa bekerja sama dengan tim, itu akan jadi penghambat besar dalam dunia kerja. HRD cenderung memilih kandidat yang bisa menyesuaikan diri dan bersinergi dengan rekan kerja lain. Ceritakan pengalamanmu bekerja dalam tim, kontribusi yang kamu berikan, dan bagaimana kamu menyelesaikan konflik secara konstruktif. Ini menunjukkan kamu punya kepribadian yang disukai HRD di lingkungan kerja modern.

5. Berpikiran Terbuka dan Mudah Beradaptasi

Lingkungan kerja sering berubah-ubah, apalagi di perusahaan yang dinamis. HRD sangat menyukai kandidat yang bisa cepat belajar, tidak kaku, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Saat kamu terlihat fleksibel, kamu akan dinilai sebagai orang yang siap menghadapi tantangan dan perubahan. Misalnya, ketika ditanya soal perubahan tanggung jawab kerja di masa lalu, tunjukkan bagaimana kamu menyesuaikan diri dan tetap memberikan yang terbaik.

6. Punya Integritas dan Jujur saat Menjawab Pertanyaan

Kejujuran adalah fondasi utama dalam dunia profesional. Saat kamu jujur tentang pengalaman, kelebihan, maupun kekuranganmu, HRD akan lebih menghargaimu. Mereka lebih suka kandidat yang bisa mengakui kesalahan atau hal yang belum dikuasai daripada mereka yang pura-pura tahu. Memberikan jawaban yang jujur adalah salah satu bentuk integritas, dan ini jelas termasuk dalam kepribadian yang disukai HRD dari kandidat mana pun.

7. Mampu Menerima Kritik dan Evaluasi dengan Positif

Salah satu hal penting yang sering diuji saat interview adalah bagaimana kamu menanggapi kritik. Kandidat yang bisa menerima evaluasi dengan kepala dingin dan menjadikannya sebagai bahan perbaikan akan sangat dihargai. Ceritakan pengalamanmu saat menerima masukan dari atasan atau tim, dan bagaimana kamu memperbaiki performa setelahnya. Ini menunjukkan kedewasaan dan komitmen untuk terus berkembang.

8. Tepat Waktu dan Disiplin

HRD pasti akan lebih memilih kandidat yang terbiasa disiplin, terutama dalam hal waktu. Ketepatan waktu menunjukkan bahwa kamu menghargai jadwal orang lain dan bisa diandalkan dalam situasi apa pun. Bahkan saat interview, hadir tepat waktu sudah jadi indikator awal disiplin kamu. Ini bisa membedakan kamu dari kandidat lain dan menunjukkan bahwa kamu orang yang profesional serta punya etika kerja yang baik.

Menunjukkan kepribadian yang disukai HRD akan memberi kamu nilai plus, apalagi jika sikap tersebut konsisten sepanjang proses wawancara.

7 Hal yang Tidak Disukai HRD Saat Interview

Sebaliknya, hindari tujuh hal berikut ini karena termasuk yang tidak disukai HRD saat interview:

  1. Terlalu banyak menginterupsi pewawancara
  2. Menggunakan bahasa tidak sopan atau terlalu santai
  3. Terlihat tidak siap dengan dokumen atau informasi pribadi
  4. Menjawab dengan nada ragu-ragu
  5. Sering melihat ke ponsel saat wawancara
  6. Menghindari kontak mata
  7. Menunjukkan sikap defensif saat dikritik

Semua hal ini bisa membuat HRD mempertanyakan profesionalisme dan kesiapan kamu.

FAQ

1. Apa saja kesalahan umum saat interview kerja yang paling sering terjadi?
Biasanya, pelamar tidak riset perusahaan, datang terlambat, atau tidak bisa menjelaskan pencapaian mereka dengan baik.

2. Apa yang sudah dilakukan dengan baik dalam simulasi wawancara bisa dibawa ke sesi nyata?
Tentu saja. Latihan dengan simulasi sangat penting karena membantu kamu lebih percaya diri dan tahu bagaimana menjawab pertanyaan secara tepat.

3. Apakah membahas gaji di awal termasuk kesalahan interview kerja?
Ya, sebaiknya bahas gaji hanya jika ditanya lebih dulu oleh pewawancara. Ini termasuk yang tidak boleh dilakukan saat interview jika tidak ada pemicunya.

4. Apa kepribadian yang disukai HRD paling penting?
Percaya diri yang alami dan kemampuan berkomunikasi dengan baik adalah dua karakter utama yang sering dicari.

5. Bagaimana menghindari kesalahan saat wawancara virtual?
Pastikan koneksi stabil, tempat tenang, dan penampilan tetap rapi. Jangan lupa eye contact ke kamera dan latihan sebelumnya.

Kesimpulan

Menghindari kesalahan umum saat interview kerja bisa meningkatkan peluang kamu untuk diterima di perusahaan impian. Dari cara berpakaian, sikap, hingga bagaimana kamu menjawab pertanyaan, semuanya akan diperhatikan oleh HRD. Fokuslah pada apa yang sudah dilakukan dengan baik dalam simulasi wawancara, dan terus asah kepribadian yang disukai HRD agar bisa tampil maksimal. Ingat juga untuk menjauhi hal-hal yang tidak disukai HRD saat interview demi menjaga citra profesional yang kamu bangun.

Dengan persiapan yang matang dan pemahaman mendalam, kamu tidak hanya menghindari kesalahan interview kerja, tapi juga meninggalkan kesan positif yang tak terlupakan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan