Talentap.id
Beranda Industry Insights Peran Data Analyst dalam Sektor Hospitality dan Tourism: Meningkatkan Layanan Lewat Data

Peran Data Analyst dalam Sektor Hospitality dan Tourism: Meningkatkan Layanan Lewat Data

Pelajari bagaimana peran data analyst dalam sektor hospitality dan tourism dapat meningkatkan layanan pelanggan dan efisiensi operasional melalui analisis metrik penting. Dilengkapi studi kasus dan tips keterampilan yang dibutuhkan.

Mengapa Peran Data Analyst di Sektor Hospitality Semakin Vital?

Bayangkan Anda sedang liburan dan menginap di hotel bintang lima. Semua terasa sempurna: kamar nyaman, layanan cepat, dan pengalaman menginap yang menyenangkan. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana hotel bisa tahu preferensi Anda? Di sinilah peran data analyst dalam sektor hospitality menjadi sangat penting.

Di era digital, bisnis perhotelan dan pariwisata bersaing bukan hanya dari harga dan fasilitas, tapi juga dari pengalaman personalisasi yang ditawarkan kepada pelanggan. Industri ini menghasilkan data dalam jumlah besar, mulai dari pemesanan online, ulasan tamu, hingga tren kunjungan wisatawan. Namun, tanpa analisis yang tepat, data tersebut hanya akan jadi tumpukan angka. Inilah mengapa keberadaan data analyst menjadi krusial.

“Data adalah mata uang baru dalam industri layanan.”


Tugas Utama Data Analyst di Dunia Hospitality dan Tourism

Seorang data analyst dalam sektor ini bekerja lintas fungsi. Berikut peran pentingnya:

1. Menganalisis Preferensi Pelanggan

Dengan analisis data booking, feedback, dan histori transaksi, data analyst membantu hotel atau agen perjalanan memahami kebutuhan spesifik pelanggan. Hasilnya: penawaran yang lebih relevan dan kepuasan pelanggan yang meningkat.

2. Mengoptimalkan Operasi

Dengan mempelajari data operasional—seperti okupansi kamar, jam sibuk restoran, atau tren pemesanan— data analyst bisa memberikan insight yang membantu manajer membuat keputusan efisien.

3. Prediksi Tren Wisata

Dengan tools forecasting dan machine learning, data analyst dapat memperkirakan musim liburan, destinasi favorit, hingga lonjakan permintaan layanan tertentu.

4. Meningkatkan Strategi Pemasaran

Segmentasi pelanggan dan perilaku digital bisa diolah menjadi kampanye pemasaran yang lebih tajam dan hemat biaya.


Metrik Penting yang Harus Dipahami oleh Data Analyst di Hospitality

Berikut adalah matrik penting yang wajib dikuasai oleh seorang data analyst di sektor hospitality dan pariwisata:

1. Occupancy Rate (Tingkat Hunian)

Rasio antara jumlah kamar yang terjual dengan jumlah total kamar yang tersedia. Penting untuk mengukur performa hotel.

2. RevPAR (Revenue per Available Room)

Mengukur pendapatan dari tiap kamar tersedia, indikator efisiensi dan profitabilitas.

3. Average Daily Rate (ADR)

Rata-rata pendapatan per kamar yang terjual, menunjukkan kekuatan harga jual.

4. Customer Satisfaction Score (CSAT)

Biasanya dari survei pasca kunjungan, memberikan insight terhadap kualitas layanan.

5. Net Promoter Score (NPS)

Mengukur seberapa besar kemungkinan pelanggan merekomendasikan layanan ke orang lain.

6. Booking Lead Time

Waktu antara reservasi dilakukan dan waktu menginap. Berguna untuk perencanaan sumber daya.


Tools yang Umum Digunakan oleh Data Analyst di Industri Ini

  • Google Analytics: Untuk memahami perilaku pengguna di website pemesanan
  • Tableau atau Power BI: Visualisasi data booking, revenue, dan performa
  • SQL: Untuk mengakses dan mengelola database pelanggan
  • Python/R: Untuk analisis data lebih lanjut atau prediktif
  • CRM Tools (Salesforce, Zoho): Untuk menyimpan dan memanfaatkan data interaksi pelanggan

Studi Kasus: Bagaimana Data Analyst Membantu Meningkatkan Keuntungan Hotel

Kasus: Sebuah jaringan hotel bintang empat di Bali mengalami penurunan tingkat hunian selama dua kuartal berturut-turut.

Langkah yang dilakukan oleh tim data analyst:

  1. Mengumpulkan data pemesanan dari OTA (Online Travel Agent), situs resmi, dan walk-in guest.
  2. Mengidentifikasi bahwa tren booking menurun drastis di weekday.
  3. Menemukan dari data review bahwa harga weekday dianggap terlalu tinggi dibanding kompetitor.
  4. Menyarankan program diskon weekday plus bundling makan malam.

Hasil:

  • Occupancy Rate naik 20% dalam 3 bulan
  • Revenue weekday naik 15%
  • NPS meningkat dari 45 ke 62

Keterampilan yang Perlu Dimiliki untuk Jadi Data Analyst di Sektor Ini

  • Analytical Thinking
  • Pemahaman dasar statistik dan forecasting
  • Kemampuan visualisasi data
  • Business acumen dalam hospitality
  • Komunikasi efektif antar divisi

Mengapa Profesi Ini Menjanjikan?

Menurut laporan dari McKinsey dan Deloitte, sektor pariwisata global mengalami digitalisasi masif, dan kebutuhan akan profesional analitik meningkat. Di Indonesia sendiri, program pemulihan pariwisata pasca pandemi mendorong digital transformation di berbagai destinasi, mulai dari booking system, smart hotel, hingga tourism dashboard.

Dengan tren ini, peluang kerja sebagai data analyst dalam sektor hospitality dan tourism makin terbuka lebar, baik di hotel, maskapai, aplikasi travel, hingga pemerintah daerah.

Tertarik berkarier sebagai data analyst di sektor hospitality dan tourism? Mulailah dengan memperkuat keterampilan analitikmu. Kamu bisa ikut pelatihan online, kursus SQL atau visualisasi data, atau magang di industri perhotelan. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman yang mungkin juga tertarik!


FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Data Analyst di Industri Hospitality

1. Apakah latar belakang pendidikan harus dari IT atau statistik?

Tidak selalu. Lulusan manajemen, pariwisata, atau bisnis juga bisa masuk ke bidang ini asal memiliki kemampuan analitik.

2. Gaji data analyst di sektor ini berapa?

Bervariasi, tapi umumnya mulai dari Rp6 juta – Rp15 juta tergantung lokasi dan pengalaman.

3. Apa tantangan terbesar menjadi data analyst di hospitality?

Data yang tersebar di berbagai sistem, dan keterbatasan SDM teknologi di beberapa institusi.

4. Apakah bisa kerja remote di bidang ini?

Ya, terutama untuk analis yang bekerja di OTA, aplikasi travel, atau konsultan pariwisata digital.

5. Tools mana yang wajib dikuasai?

Setidaknya Excel, SQL, dan salah satu visualisasi tools seperti Tableau atau Power BI.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan