Talentap.id
Beranda Career Development Fresh Graduate Tapi Nggak Dapat Panggilan Interview? Ini yang Perlu Kamu Evaluasi

Fresh Graduate Tapi Nggak Dapat Panggilan Interview? Ini yang Perlu Kamu Evaluasi

Sudah kirim banyak lamaran tapi belum dipanggil interview juga? Simak alasan umum kenapa fresh graduate gagal lolos screening dan cara evaluasi diri agar peluangmu meningkat.

Ekspresi kecewa seorang pria Gen Z usai menerima surat penolakan kerja

Kirim Lamaran ke Mana-Mana Tapi Belum Ada Interview? Kamu Nggak Sendirian

Setelah resmi lulus kuliah, banyak fresh graduate merasa semangat untuk menapaki dunia kerja. CV sudah dikirim ke berbagai perusahaan, akun LinkedIn diperbarui, dan notifikasi email terus dicek dengan harapan: “Semoga kali ini dipanggil interview.”

Tapi kenyataannya?
Sudah puluhan, bahkan ratusan lamaran dikirim, tapi panggilan interview tak kunjung datang.

Kalau kamu sedang ada di fase ini, kamu tidak sendiri. Banyak lulusan baru yang mengalami hal serupa. Namun daripada hanya menunggu nasib baik datang, ini saatnya untuk pause sejenak dan melakukan evaluasi.

Artikel ini akan membahas penyebab umum kenapa fresh graduate sering gagal di tahap awal rekrutmen serta strategi yang bisa kamu lakukan agar lebih dilirik oleh recruiter.


1. Cek Lagi CV dan Surat Lamaran Kamu, Sudah Relevan?

CV adalah kesan pertama kamu.
Sayangnya, banyak pelamar kerja yang menggunakan format CV umum tanpa menyesuaikan dengan posisi yang dilamar. Hasilnya? CV jadi terlihat generik dan tidak mencerminkan potensi kamu.

Hal yang Perlu Dievaluasi di CV:

  • Apakah kamu menyesuaikan pengalaman (magang, organisasi) sesuai deskripsi pekerjaan?
  • Apakah CV kamu terlalu panjang? (Idealnya 1–2 halaman)
  • Apakah formatnya mudah dibaca oleh ATS (Applicant Tracking System)?

Tips Praktis:

  • Gunakan template CV ATS-friendly
  • Letakkan skill dan pengalaman relevan di bagian atas
  • Sertakan summary singkat yang menggambarkan nilai jualmu

2. Jangan Remehkan LinkedIn: Apakah Profil Kamu Sudah Optimal?

Di era digital, LinkedIn bukan hanya tempat “pamer” pengalaman kerja. Banyak recruiter aktif mencari kandidat melalui platform ini. Sayangnya, banyak fresh graduate yang tidak memanfaatkan LinkedIn secara maksimal.

Checklist Optimasi LinkedIn:

  • Foto profesional dan headline yang jelas
  • Ringkasan (About) yang menggambarkan siapa kamu dan apa tujuan kariermu
  • Sertifikat, proyek, atau portofolio yang ditampilkan di profil
  • Aktif berinteraksi dan posting konten relevan

Kenapa Ini Penting?
LinkedIn memberi peluang untuk ditemukan secara organik oleh HR. Semakin lengkap dan aktif kamu di sana, semakin besar kemungkinan profilmu dilirik.


3. Skill Masih Umum? Coba Tambah Hard Skill yang Spesifik

Fresh graduate cenderung menulis skill seperti “komunikasi”, “kerja tim”, dan “problem solving” di CV mereka. Walau penting, skill ini sudah jadi standar. Perusahaan kini mencari hard skill yang terukur dan aplikatif.

Contoh Hard Skill yang Banyak Dicari:

  • Excel & data analysis (untuk posisi administrasi/analyst)
  • Desain Canva, Figma (untuk posisi kreatif)
  • Basic coding (HTML, Python)
  • Copywriting dan digital marketing

Di Mana Belajarnya?

  • Coursera, RevoU, MySkill, SkillAcademy
  • Bootcamp dan kelas online yang berfokus pada job-ready skills

4. Apakah Kamu Sudah Melamar Pekerjaan yang Realistis?

Ini kesalahan umum: fresh graduate melamar posisi yang sebenarnya ditujukan untuk kandidat berpengalaman. Alhasil, lamaran tidak pernah sampai ke tahap interview.

Tips Melamar dengan Strategi:

  • Cari lowongan bertanda “Entry Level” atau “Fresh Graduate Welcome”
  • Prioritaskan perusahaan yang punya program trainee atau MT (Management Trainee)
  • Jangan lamar semua lowongan secara acak—pilih yang sesuai dengan jurusan dan skill kamu

Gunakan Filter Ini di Portal Job:

  • JobStreet: Centang “Fresh Graduate are encouraged to apply”
  • Glints: Gunakan filter “Experience: Less than 1 year”

5. Evaluasi Cara Melamar: Apakah Kamu Terlalu Pasif?

Sekadar mengirim CV tidak cukup. Perusahaan bisa menerima ratusan lamaran dalam sehari. Supaya kamu terlihat menonjol, kamu bisa melakukan hal berikut:

Strategi Aktif yang Bisa Kamu Lakukan:

  • Kirim email lamaran langsung ke HRD (bukan cuma lewat portal)
  • Follow-up satu minggu setelah kirim lamaran
  • Bangun relasi lewat LinkedIn, ikut webinar HR, gabung komunitas bidang kerja

Contoh Email Follow-Up:

“Halo Ibu/Bapak [Nama HR], saya Agus, pelamar posisi [nama posisi] yang saya kirimkan pada [tanggal]. Saya ingin menanyakan kelanjutan proses rekrutmen. Terima kasih sebelumnya.”


6. Mentalitas Juga Perlu Dievaluasi: Apakah Kamu Terlihat Tidak Percaya Diri?

Fresh graduate kadang terlalu merendah saat melamar, merasa “belum punya apa-apa.” Akibatnya, isi CV, surat lamaran, dan bahkan jawaban interview jadi tidak meyakinkan.

Tips Bangun Kepercayaan Diri:

  • Ubah mindset: kamu belum punya pengalaman kerja, tapi kamu punya potensi
  • Fokus pada pengalaman organisasi, magang, atau proyek kampus
  • Buat narasi yang menggambarkan bagaimana kamu belajar dari pengalaman itu

7. Portofolio = Bukti. Sudah Punya?

Portofolio bukan cuma untuk desainer. Bahkan data analyst, marketing, dan writer pun bisa (dan sebaiknya) punya portofolio untuk menunjukkan karya mereka.

Contoh Portofolio untuk Lulusan Baru:

  • Hasil analisis data sederhana di Excel atau Google Sheets
  • Artikel yang ditulis di blog atau platform publikasi
  • Proyek fiktif seperti campaign marketing untuk brand imajiner

Platform Membuat Portofolio:

  • Notion
  • Google Drive folder
  • Medium, Behance, GitHub (tergantung bidang)

Sudah Waktunya Evaluasi, Bukan Menyerah

Kalau kamu sudah kirim banyak lamaran tapi belum juga dipanggil interview, artinya ini saat yang tepat untuk take a step back dan evaluasi strategi kamu.

✅ Cek ulang CV dan LinkedIn
✅ Tambah skill baru dan buat portofolio
✅ Bangun kepercayaan diri dan aktif dalam melamar

Ingat, proses mencari kerja adalah bagian dari perjalanan belajar. Jangan menyerah hanya karena belum dapat hasil sekarang. Terus perbaiki diri, dan kamu akan semakin dekat ke pekerjaan impian.

Bagikan artikel ini ke temanmu yang juga sedang job hunting, dan bantu mereka untuk mulai evaluasi diri juga!


FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Fresh Graduate dan Lamaran Kerja

1. Apa penyebab paling umum fresh graduate tidak dipanggil interview?
Biasanya karena CV tidak relevan, skill belum sesuai kebutuhan pasar, atau melamar posisi yang terlalu tinggi dari pengalaman.

2. Apakah penting punya portofolio meskipun bukan dari jurusan seni/desain?
Sangat penting! Portofolio menunjukkan bukti nyata kemampuan kamu, terutama untuk posisi kreatif, marketing, atau analyst.

3. Apakah harus ikut kursus berbayar untuk menambah skill?
Tidak harus. Banyak kelas gratis di YouTube atau platform seperti Coursera yang bisa kamu manfaatkan. Tapi kursus berbayar biasanya lebih terstruktur.

4. Seberapa sering boleh follow-up lamaran kerja?
Idealnya 5–7 hari setelah lamaran dikirim. Jangan terlalu sering agar tidak terkesan mengganggu.

5. Apakah bisa melamar kerja tanpa pengalaman magang sama sekali?
Bisa, asal kamu punya proyek lain sebagai gantinya—misalnya organisasi kampus, lomba, atau proyek pribadi.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan