Talentap.id
Beranda Produk Digital Cara Membangun Audience Sebelum Produk Digital Kamu Jadi (Pre-Marketing Strategy)

Cara Membangun Audience Sebelum Produk Digital Kamu Jadi (Pre-Marketing Strategy)

Ingin punya calon pembeli sebelum produk digital kamu selesai dibuat? Pelajari strategi pre-marketing untuk membangun audiens sejak awal, cocok untuk pelajar, mahasiswa, dan profesional muda.

Fokus merancang strategi sambil ngopi.

Jangan Tunggu Produk Jadi Baru Mulai Jualan

Bayangkan ini: kamu sudah menghabiskan waktu berminggu-minggu membuat e-book, template desain, atau kelas online. Tapi saat diluncurkan, tidak ada yang beli. Sepi, tak ada respons, bahkan yang klik pun bisa dihitung dengan jari.

Kesalahan ini sering terjadi karena kamu terlalu fokus membuat produk, tapi lupa membangun audiens. Padahal, membangun audiens sejak awal bisa jadi penentu kesuksesan sebuah peluncuran.

Di sinilah pentingnya pre-marketing strategy, yaitu membangun hubungan dan ketertarikan dari calon pengguna bahkan sebelum produk digitalmu selesai dibuat.

Artikel ini akan membahas bagaimana cara membangun audiens sejak awal, lengkap dengan strategi, platform, hingga jenis konten yang bisa kamu buat.


Kenapa Harus Bangun Audience Sebelum Produk Digital Selesai?

Ada beberapa alasan kuat kenapa kamu perlu memulai lebih awal:

  1. Validasi ide produk sebelum terlanjur dibuat
  2. Membangun komunitas yang peduli dan antusias
  3. Menghindari peluncuran yang sepi peminat
  4. Meningkatkan peluang pembelian di hari pertama

Langkah Awal dalam Strategi Pre-Marketing

1. Tentukan Niche dan Masalah Spesifik

Jangan mulai dari produk. Mulailah dari masalah yang ingin kamu bantu selesaikan. Misalnya:

  • “Pelajar yang kesulitan belajar mandiri di rumah”
  • “Mahasiswa yang ingin buat CV menarik tanpa ribet”
  • “Freelancer desain yang butuh template untuk hemat waktu”

Tentukan siapa yang ingin kamu bantu, lalu pahami masalahnya.

2. Bangun Persona Audiens

Kenali lebih dalam siapa targetmu. Bukan hanya umur atau profesi, tapi juga:

  • Apa tujuan mereka?
  • Apa ketakutan mereka?
  • Platform apa yang mereka gunakan?

Dengan memahami ini, kamu bisa menyusun komunikasi yang relevan.

3. Buat Konten Relevan Sebagai Umpan Awal

Sebelum ada produk, buat konten yang menyentuh masalah tadi. Kamu bisa pakai:

  • Thread Twitter edukatif
  • Carousel Instagram yang solutif
  • Video TikTok dengan tips singkat
  • Blog post yang menjawab keresahan mereka

Platform Terbaik untuk Membangun Audiens dari Nol

Tidak semua platform cocok untuk semua orang. Pilih satu atau dua yang paling sesuai dengan gaya komunikasimu dan target audiensmu.

Instagram

Cocok untuk visual, infografik, carousel, dan reel pendek.

Twitter

Pas untuk edukasi ringan, insight, dan membangun koneksi lewat percakapan.

TikTok

Bagus untuk menjangkau audiens muda lewat konten ringan dan menghibur.

Email Newsletter

Untuk membangun koneksi jangka panjang dan edukasi mendalam.

Telegram Channel atau Komunitas

Untuk membangun interaksi lebih personal dan loyalitas jangka panjang.


Jenis Konten yang Bisa Dibuat Saat Produk Belum Jadi

Berikut beberapa ide konten yang bisa kamu mulai buat hari ini:

1. Dokumentasi Proses

Tunjukkan proses pembuatan produkmu. Ini menciptakan keterlibatan dan rasa penasaran.

Contoh: “Hari ini nulis 2 bab e-book soal cara dapetin klien pertama. Nanti akan aku kasih sneak peek, ya!”

2. Edukasi dan Tips Praktis

Bantu audiens dengan informasi yang berguna meski produkmu belum siap.

Contoh: “5 cara nulis bio LinkedIn yang menarik HRD. Bonus: bisa diterapkan bahkan kalau belum punya pengalaman.”

3. Behind the Scene

Bagikan hal-hal ringan seperti alat yang kamu pakai, tantangan yang dihadapi, atau kebiasaan kerja.

4. Teaser Produk

Tunjukkan sedikit bagian dari produk yang sedang kamu kerjakan, misalnya cover e-book, halaman pertama, atau preview video kursus.

5. Kumpulkan Feedback

Minta masukan dari audiens untuk bagian yang sudah jadi. Ini memberi rasa keterlibatan dan membuat mereka merasa ikut membangun produk.


Cara Mengumpulkan Kontak Audiens (Email atau DM)

Tujuan pre-marketing bukan hanya awareness, tapi juga membangun daftar audiens. Kamu bisa mulai dengan:

  • Formulir minat produk digital via Google Form
  • Linktree dengan call to action “Tungguin peluncurannya”
  • Freebie atau mini lead magnet seperti checklist, template, atau e-book

Contoh CTA: “Download gratis 1 bab e-book ‘Produktif Tanpa Burnout’ dan daftar tunggu untuk peluncuran versi lengkapnya!”


Tips Konsisten Bangun Audiens Sebelum Launching

  1. Buat jadwal konten mingguan
  2. Gunakan format yang kamu sukai agar tidak cepat lelah
  3. Tanggapi komentar dan DM dengan cepat
  4. Lakukan kolaborasi dengan kreator lain
  5. Dokumentasikan pertumbuhan audiens untuk motivasi pribadi

Mulai Sekarang, Jangan Tunggu Produk Jadi

Membangun audiens adalah bagian dari proses pembuatan produk. Semakin dini kamu memulai, semakin besar peluang produkmu sukses saat rilis nanti.

Jangan tunda sampai produknya selesai. Mulai dari cerita, tips, dan proses yang kamu alami sekarang.

Bagikan artikel ini ke temanmu yang juga lagi ngerjain produk digital, tapi belum punya audiens. Ajak mereka mulai bareng-bareng!


FAQ: Strategi Pre-Marketing untuk Produk Digital

Apakah bisa bangun audiens meskipun belum punya produk? Bisa. Bahkan itu strategi yang disarankan agar peluncuranmu nanti tidak sepi.

Berapa lama waktu ideal membangun audiens sebelum launching? Setidaknya 1 sampai 2 bulan dengan konsistensi konten dan interaksi.

Apakah perlu website dulu untuk mulai pre-marketing? Tidak wajib. Kamu bisa mulai dari media sosial atau platform gratis seperti Notion dan Linktree.

Kalau followers masih sedikit, apakah tetap bisa sukses? Bisa. Yang penting bukan jumlah followers, tapi keterlibatan mereka (engagement) dan relevansi audiensmu.

Apakah harus muncul di depan kamera? Tidak selalu. Banyak cara membangun audiens secara anonim atau hanya lewat tulisan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan