Talentap.id
Beranda Produk Digital Cara Menentukan Target Market yang Tepat untuk Bisnis atau Produk Digitalmu

Cara Menentukan Target Market yang Tepat untuk Bisnis atau Produk Digitalmu

Ingin produkmu laku dan tepat sasaran? Pelajari cara menentukan target market secara efektif agar strategi pemasaran kamu lebih fokus dan hasilnya maksimal. Cocok untuk pelajar, mahasiswa, dan profesional muda yang ingin membangun usaha atau produk digital.

Perempuan Gen Z melakukan riset pasar digital dengan tampilan grafik di layar laptop.

Produk Bagus Tak Selalu Laku Kalau Salah Sasaran

Kamu sudah capek-capek bikin produk digital. Sudah buat desain, tulis konten, dan bahkan promosi lewat media sosial. Tapi kenapa belum ada yang beli? Atau kalaupun ada, hanya satu-dua orang saja yang tertarik?

Mungkin masalahnya bukan di produkmu, tapi di siapa yang kamu coba jangkau. Banyak orang lupa bahwa salah satu kunci jualan yang berhasil adalah menentukan target market secara tepat sejak awal.

Mengetahui siapa target market-mu akan membuat setiap langkah promosi jadi lebih fokus, efisien, dan menghasilkan. Artikel ini akan membahas cara praktis menentukan target market dengan bahasa yang ringan, cocok untuk kamu yang baru mulai bangun produk digital atau bisnis kecil.


Apa Itu Target Market dan Kenapa Penting?

Target market adalah kelompok orang yang paling mungkin tertarik dan membutuhkan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Mereka adalah orang-orang yang:

  • Punya masalah yang bisa diselesaikan oleh produkmu
  • Mampu dan bersedia membeli
  • Tertarik dengan topik atau gaya komunikasi yang kamu gunakan

Kenapa target market penting?

  • Agar pemasaran lebih efisien: Kamu tidak perlu menjangkau semua orang
  • Meningkatkan konversi penjualan: Karena pesan promosimu lebih tepat sasaran
  • Membantu merancang produk lebih relevan: Kamu tahu apa yang benar-benar dibutuhkan audiens

Misalnya, kamu menjual template budgeting untuk mahasiswa. Akan lebih efektif jika kamu memasarkan lewat TikTok dengan gaya kasual daripada iklan LinkedIn.


Ciri-Ciri Target Market yang Tepat

Sebelum masuk ke cara menentukannya, kenali dulu beberapa tanda bahwa kamu sudah menemukan target market yang tepat:

  • Mereka tertarik dan ingin tahu lebih banyak
  • Mereka merasa produkmu membantu menyelesaikan masalah nyata
  • Mereka rela membayar atau merekomendasikan produkmu
  • Komunikasi kamu “ngena” dan terasa akrab

Kalau kamu merasa konten promosi selalu “tidak nyambung” atau tidak ada engagement, bisa jadi target market-mu terlalu luas atau salah arah.


Langkah-Langkah Menentukan Target Market Secara Efektif

Berikut langkah demi langkah yang bisa kamu ikuti untuk menemukan target market produk atau bisnismu secara akurat.

1. Mulai dari Produk yang Kamu Tawarkan

Tanyakan pada diri sendiri:

  • Masalah apa yang diselesaikan oleh produk ini?
  • Siapa yang biasanya punya masalah tersebut?
  • Siapa yang paling mungkin terbantu oleh solusi ini?

Contoh:
Jika kamu menjual kelas online “Belajar Excel untuk Pemula”, maka kemungkinan targetmu adalah:

  • Mahasiswa tingkat akhir
  • Fresh graduate yang sedang mencari kerja
  • Karyawan baru yang ingin meningkatkan skill kerja

2. Tentukan Segmentasi Dasar

Segmentasi membantu kamu membagi calon konsumen menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan tertentu.

A. Segmentasi Demografis

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Pendidikan
  • Pekerjaan

B. Segmentasi Geografis

  • Lokasi tempat tinggal (kota besar, daerah kampus, luar negeri)
  • Gaya hidup urban vs rural

C. Segmentasi Psikografis

  • Gaya hidup (minimalis, sibuk, spiritual)
  • Nilai atau prinsip (hemat, ambisius, fleksibel)
  • Motivasi (ingin naik jabatan, ingin terlihat keren, ingin hidup lebih sehat)

D. Segmentasi Perilaku

  • Kebiasaan belanja online
  • Sering ikut webinar, baca artikel edukatif
  • Suka mencoba tools baru atau takut teknologi

3. Buat Customer Persona

Customer persona adalah gambaran fiktif tentang calon pelanggan ideal kamu. Persona ini berisi data yang spesifik agar kamu lebih mudah membayangkan bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka.

Contoh persona:

Nama: Rani, 23 tahun
Latar belakang: Mahasiswi tingkat akhir jurusan Manajemen, aktif di organisasi
Masalah: Bingung cari template CV dan tools untuk budgeting
Solusi yang dia cari: Sesuatu yang praktis dan mudah digunakan
Platform favorit: Instagram dan TikTok
Bahasa yang cocok: Gaul, santai, tapi informatif

Dengan persona ini, kamu bisa lebih fokus membuat konten, memilih saluran promosi, dan merancang produk yang lebih relevan.


4. Riset Langsung ke Audiensmu

Jangan hanya menebak. Kamu bisa bertanya langsung ke calon target market lewat:

  • Polling Instagram
  • Kuesioner Google Form
  • Komentar di media sosial
  • DM atau obrolan ringan di komunitas online

Pertanyaan yang bisa kamu ajukan:

  • Apa masalah terbesar kamu saat belajar topik X?
  • Pernah coba solusi seperti apa?
  • Platform mana yang paling kamu sering gunakan?
  • Kapan kamu biasanya beli produk digital?

Jawaban mereka bisa jadi bahan emas untuk memahami kebutuhan dan pola perilaku target market secara real.


5. Analisis Kompetitor

Coba cek produk sejenis yang sudah lebih dulu ada di pasaran. Perhatikan:

  • Siapa yang membeli produk mereka?
  • Bahasa dan tone seperti apa yang mereka pakai?
  • Di platform mana mereka paling aktif?
  • Apa saja komentar dan testimoni yang muncul?

Ini bisa membantu kamu memperkirakan segmentasi yang sudah terbukti berhasil, sekaligus menemukan celah atau pendekatan baru yang belum diambil kompetitor.


6. Uji Coba dan Validasi

Tidak ada cara mengetahui target market terbaik tanpa diuji. Setelah kamu punya dugaan kuat, lakukan validasi dengan:

  • Membuat konten soft promotion
  • Meluncurkan versi awal produk ke audiens kecil
  • Melihat siapa yang tertarik dan bagaimana tanggapannya

Jika ternyata respons kurang baik, bisa jadi target market kamu perlu disesuaikan, atau pesan komunikasimu perlu diperbaiki.


Contoh Target Market Berdasarkan Produk

ProdukTarget Market Potensial
Ebook “Tips Belajar Efektif”Mahasiswa semester awal dan pelajar SMA kelas 12
Template Notion untuk KerjaKaryawan remote 22–35 tahun, suka tools digital
Video Panduan PresentasiFresh graduate, aktivis kampus, jobseeker muda
Filter Instagram aestheticRemaja usia 15–22 tahun, pengguna aktif Instagram

Kesalahan Umum Saat Menentukan Target Market

1. Menargetkan “Semua Orang”

Kalimat seperti “buat siapa saja yang butuh” terdengar inklusif, tapi justru membuat kamu kehilangan arah. Produk yang menyasar semua orang justru tidak cocok untuk siapa pun secara spesifik.

2. Tidak Update dengan Perilaku Audiens

Kebutuhan dan kebiasaan pengguna berubah. Kalau kamu tidak terus mengikuti perubahan tren dan perilaku audiens, strategi kamu bisa jadi ketinggalan zaman.

3. Fokus ke Data Demografis Saja

Umur dan pekerjaan penting, tapi kamu juga harus memahami bagaimana cara berpikir dan motivasi mereka. Psikografi sering kali lebih menentukan dalam keputusan membeli.


Kenali Audiensmu, Bicaralah dengan Bahasa Mereka

Menentukan target market bukan hanya tentang data, tapi tentang empati. Semakin kamu paham siapa mereka, semakin mudah kamu menyampaikan manfaat produkmu dan membangun koneksi.

🎯 Mulai hari ini, coba buat satu customer persona berdasarkan riset kecil-kecilan
📤 Bagikan artikel ini ke temanmu yang lagi bangun produk tapi belum tahu siapa calon pembelinya


FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Target Market

1. Apakah target market harus sangat spesifik?

Semakin spesifik, semakin efektif. Tapi jangan sampai terlalu sempit sampai tidak ada audiensnya. Cari keseimbangan antara fokus dan potensi pasar.

2. Bagaimana kalau target market saya terlalu luas?

Coba bagi ke dalam segmen kecil dulu. Fokus ke satu segmen yang paling potensial, lalu kembangkan seiring waktu jika produknya sudah terbukti laku.

3. Perlukah saya membuat lebih dari satu customer persona?

Jika kamu punya beberapa produk berbeda atau satu produk yang bisa digunakan oleh segmen berbeda, membuat lebih dari satu persona bisa membantu merancang strategi komunikasi yang lebih relevan.

4. Apakah target market bisa berubah?

Tentu. Target market bisa bergeser seiring perubahan tren, perilaku konsumen, atau evolusi produkmu. Lakukan evaluasi rutin setiap 3–6 bulan.

5. Platform apa yang paling cocok untuk riset audiens?

Instagram Story (polling), Google Form, X (Twitter), komunitas Discord/Telegram, forum seperti Reddit atau Kaskus, dan kolom komentar TikTok bisa jadi sumber riset gratis yang efektif.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan