Lulusan Non-IT Bisa Jadi Data Analyst? Ini Langkah & Tools yang Harus Kamu Kuasai
Masih ragu jadi data analyst karena bukan lulusan IT? Artikel ini akan membahas langkah-langkah yang bisa kamu tempuh dan tools penting yang wajib kamu pelajari untuk sukses berkarier di dunia data.

Apakah Lulusan Non-IT Bisa Menjadi Data Analyst? Jawabannya: Sangat Bisa
Jika kamu berasal dari jurusan ekonomi, manajemen, psikologi, komunikasi, atau bahkan sastra, mungkin pernah merasa bahwa karier sebagai data analyst bukan untukmu. Banyak orang masih berpikir bahwa profesi ini hanya untuk mereka yang punya gelar teknik informatika, sistem informasi, atau statistika.
Padahal, di era sekarang, lulusan non-IT punya peluang yang sangat besar untuk masuk ke industri data. Bahkan, banyak perusahaan justru mencari kandidat dengan latar belakang beragam, selama mereka bisa menunjukkan kemampuan analisis, problem solving, dan pemahaman bisnis.
Lalu bagaimana caranya memulai langkah sebagai data analyst jika kamu tidak punya latar belakang IT? Di artikel ini, kita akan membahas:
- Kenapa lulusan non-IT tetap punya peluang besar
- Skill dan tools yang harus dikuasai
- Langkah-langkah praktis untuk berkarier sebagai data analyst
- Tips agar dilirik oleh rekruter walau bukan lulusan teknik
Yuk, mulai!
Kenapa Lulusan Non-IT Banyak yang Sukses Jadi Data Analyst?
Ada beberapa alasan kenapa latar belakang pendidikan bukan lagi penghalang:
1. Industri Semakin Terbuka dengan Talent dari Berbagai Jurusan
Perusahaan saat ini menyadari bahwa data tidak hanya soal angka, tapi juga soal konteks. Seorang data analyst dari latar ekonomi bisa lebih paham laporan keuangan, sedangkan yang dari psikologi bisa membaca perilaku konsumen.
2. Skill Lebih Penting dari Gelar
Dengan banyaknya bootcamp, kursus online, dan sumber belajar gratis, siapa pun bisa belajar SQL, Python, Excel, dan visualisasi data dari nol. Banyak recruiter kini lebih tertarik pada portofolio dan kemampuan nyata, dibanding hanya melihat ijazah.
3. Berpikir Kritis dan Komunikasi Adalah Kunci
Skill seperti problem solving, komunikasi data, dan kemampuan menganalisis kebutuhan bisnis sangat dibutuhkan dan tidak eksklusif milik lulusan teknik.
Langkah-Langkah Menjadi Data Analyst untuk Lulusan Non-IT
Berikut adalah roadmap praktis yang bisa kamu ikuti, meski berasal dari jurusan non-teknis.
1. Mulai dari Dasar: Pahami Apa Itu Data Analyst
Data analyst bertugas mengolah data mentah menjadi informasi yang bisa digunakan untuk membuat keputusan. Tugasnya meliputi:
- Mengumpulkan data
- Membersihkan dan memproses data
- Menganalisis tren
- Menyampaikan insight dalam bentuk laporan atau visualisasi
Untuk bisa melakukan itu, kamu perlu menguasai alat dan cara berpikir analitis.
2. Kuasai Tools Wajib Data Analyst
Berikut daftar tools yang umum digunakan dan bisa dipelajari secara mandiri:
a. Excel / Google Sheets
Tool paling dasar dan masih digunakan hampir di semua perusahaan. Pelajari fungsi seperti:
- Pivot Table
- VLOOKUP / XLOOKUP
- Data cleaning & conditional formatting
b. SQL (Structured Query Language)
Digunakan untuk mengambil dan mengelola data dari database. Skill SQL dasar yang wajib kamu kuasai:
- SELECT, WHERE, GROUP BY
- JOIN (INNER, LEFT, RIGHT)
- Subquery dan CTE
c. Python (untuk Analisis Data)
Digunakan untuk manipulasi data skala besar, automasi, dan analisis statistik. Library yang perlu kamu pelajari:
pandas
numpy
matplotlib
danseaborn
d. Power BI atau Tableau
Digunakan untuk membuat dashboard interaktif dan visualisasi data. Fokus pada:
- Membuat chart yang tepat
- Mendesain layout yang informatif
- Membuat dashboard yang mudah dibaca stakeholder
3. Pelajari Dasar-Dasar Statistik & Logika Bisnis
Data analyst tidak hanya mengolah data, tapi juga menyimpulkan makna di balik angka. Maka dari itu, kamu perlu mengerti:
- Mean, median, modus
- Distribusi data
- Korelasi
- A/B testing
- KPI bisnis umum seperti CAC, LTV, ROAS
Untuk lulusan non-IT, pelajari dari studi kasus sederhana dulu. Banyak kursus di YouTube atau platform seperti Coursera dan edX yang membahas ini dari nol.
4. Bangun Portofolio Nyata
Portofolio akan membuktikan kemampuanmu kepada HR atau hiring manager.
Cara membuat portofolio:
- Cari dataset publik dari Kaggle atau Google Dataset
- Analisis dengan SQL atau Python
- Buat dashboard dengan Tableau / Power BI
- Tulis insight-nya dan upload ke GitHub atau Medium
Tips tambahan:
- Fokus pada insight bisnis, bukan sekadar visual yang keren
- Gunakan narasi storytelling untuk menjelaskan hasil analisis
5. Gabung Komunitas & Ikut Proyek Kolaboratif
Bergabung di komunitas data bisa membantumu belajar langsung dari praktisi, mendapatkan feedback, dan menambah motivasi. Beberapa komunitas yang bisa kamu ikuti:
- DQLab
- Indonesia Data Community
- Dicoding
- LinkedIn Learning Groups
Banyak dari mereka juga membuka peluang untuk proyek kolaboratif atau tantangan data, di mana kamu bisa berlatih langsung dan mengisi portofolio dengan pengalaman nyata.
Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Pemula
Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh calon data analyst dari latar non-IT:
- Terlalu fokus pada teori tanpa praktik langsung
- Belajar semua tools sekaligus dan akhirnya bingung
- Tidak menyesuaikan portofolio dengan kebutuhan industri
- Tidak tahu cara menyampaikan insight ke audiens non-teknis
Hindari jebakan ini dengan fokus belajar secara bertahap, mulai dari kebutuhan dasar, lalu bertumbuh ke level berikutnya.
Checklist Skill dan Langkah untuk Lulusan Non-IT
Langkah / Skill | Sudah? |
---|---|
Pahami dasar profesi data analyst | ❑ |
Belajar Excel & Google Sheets | ❑ |
Belajar SQL (JOIN, GROUP BY, CTE) | ❑ |
Belajar Python dasar (pandas, visualisasi) | ❑ |
Pelajari logika bisnis & statistik | ❑ |
Bangun 2–3 proyek portofolio | ❑ |
Upload proyek ke GitHub / Medium | ❑ |
Gabung komunitas data | ❑ |
Jika kamu bisa mencentang 70 persen dari daftar di atas, kamu sudah lebih siap dari banyak pelamar lainnya!
Mulai Langkahmu Hari Ini
Jangan tunggu jadi “sempurna” untuk memulai. Langkah kecil yang konsisten jauh lebih efektif daripada rencana besar yang tidak dijalankan.
Mulailah dari:
- Belajar SQL di YouTube atau platform gratis
- Buat project pertama dari data sederhana
- Upload ke GitHub
- Ceritakan prosesnya di LinkedIn
Dan jangan lupa, bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang sedang galau karena bukan lulusan IT. Siapa tahu kamu bisa jadi penyemangat buat mereka.
FAQ: Pertanyaan Umum tentang Jadi Data Analyst untuk Lulusan Non-IT
Apakah saya harus jago coding untuk jadi data analyst?
Tidak harus jago seperti programmer. Cukup kuasai dasar SQL dan Python yang relevan untuk analisis data.
Apakah wajib ambil S2 atau kuliah ulang?
Tidak. Banyak data analyst sukses yang belajar mandiri lewat bootcamp, kursus online, dan proyek pribadi.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk siap kerja?
Rata-rata 4–6 bulan jika belajar secara konsisten, tergantung latar belakang dan intensitas belajarmu.
Apakah perusahaan besar menerima lulusan non-IT?
Ya. Banyak perusahaan seperti Tokopedia, Shopee, dan Gojek yang merekrut berdasarkan skill dan portofolio, bukan sekadar gelar.
Tools apa yang wajib dipelajari duluan?
Mulai dari Excel, SQL, dan satu tools visualisasi seperti Power BI. Setelah itu, lanjut ke Python dan statistik dasar.