10 Pekerjaan Bergaji Tinggi di Luar Negeri yang Masih Diremehkan di Indonesia
Banyak pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri yang justru masih dipandang sebelah mata di Indonesia. Kenali 10 profesi ini dan potensi besar yang menyertainya.

Kenapa Banyak Pekerjaan Bergaji Tinggi Justru Diremehkan di Indonesia?
Di Indonesia, pandangan terhadap pekerjaan masih sangat dipengaruhi oleh budaya dan norma sosial. Pekerjaan yang dianggap “terhormat” biasanya yang berkaitan dengan profesi seperti dokter, pengacara, atau pegawai negeri. Sementara itu, profesi seperti tukang las, operator alat berat, atau chef profesional sering kali dianggap “pekerjaan kasar” atau “plan B” yang hanya dijalani jika gagal kuliah.
Padahal, di luar negeri, banyak pekerjaan yang kita anggap remeh justru dibayar sangat tinggi dan dihargai secara profesional. Dunia kerja global telah berubah. Keahlian teknis, keterampilan tangan, serta kerja praktis kini dibutuhkan lebih dari sekadar gelar akademik.
Artikel ini akan membahas 10 pekerjaan bergaji tinggi di luar negeri yang masih diremehkan di Indonesia, termasuk mengapa profesi ini penting, seperti apa kisaran gajinya, dan potensi kariernya.
1. Teknisi Listrik dan Mekanik
Di Indonesia, teknisi listrik atau mekanik seringkali dianggap pekerjaan kelas menengah ke bawah. Namun, di negara seperti Kanada, Jerman, atau Australia, profesi ini sangat dihargai dan dibayar tinggi.
Gaji rata-rata di luar negeri:
CAD 65.000–90.000 per tahun di Kanada, sekitar Rp750 juta–Rp1 miliar.
Kenapa dibayar tinggi:
Teknisi profesional menangani sistem kompleks yang bisa membahayakan jika ditangani sembarangan. Mereka juga wajib tersertifikasi dan mengikuti pelatihan berkelanjutan.
2. Chef Profesional
Profesi juru masak di Indonesia masih dipandang sebagai “kerjaan dapur” yang tidak jauh dari stigma domestik. Di luar negeri, terutama di hotel bintang lima dan restoran Michelin, chef dihargai sebagai seniman dan manajer dapur.
Gaji rata-rata di luar negeri:
USD 60.000–120.000 per tahun (Rp950 juta–Rp1,9 miliar)
Peluang besar:
Chef profesional bisa bekerja lintas negara, bahkan membuka restoran sendiri dengan modal pengalaman.
3. Operator Alat Berat
Profesi ini identik dengan proyek konstruksi dan sering dianggap pekerjaan kasar. Namun, di negara-negara maju, operator alat berat adalah pekerjaan bersertifikat dan gajinya sangat kompetitif.
Gaji rata-rata di luar negeri:
USD 70.000–100.000 per tahun (Rp1 miliar lebih)
Skill penting:
Kemampuan mengoperasikan alat seperti excavator, crane, atau forklift dengan efisiensi dan keamanan tinggi.
4. Pekerja Maritim (Pelaut, Engineer Kapal)
Menjadi pelaut atau engineer kapal kerap dianggap berat dan kurang bergengsi. Namun di dunia internasional, ini adalah salah satu profesi dengan gaji dolar dan peluang kontrak global.
Gaji rata-rata:
USD 3.000–8.000 per bulan, tergantung posisi.
Mengapa dibayar tinggi:
Risiko kerja tinggi, masa kerja jauh dari keluarga, dan tanggung jawab besar atas keamanan kapal.
5. Tukang Las Profesional (Welder)
Pekerjaan sebagai tukang las dianggap pekerjaan teknis biasa di Indonesia. Di luar negeri, khususnya untuk proyek konstruksi skala besar atau industri minyak dan gas, tukang las profesional sangat dibutuhkan.
Gaji rata-rata:
USD 50.000–100.000 per tahun (Rp750 juta lebih)
Fakta menarik:
Welding underwater (las bawah laut) bisa menghasilkan lebih dari USD 200.000 per tahun.
6. Pekerja Perawat Lansia (Caregiver)
Profesi ini seringkali dipandang remeh karena dianggap sebagai pekerjaan “mengurus orang”. Padahal, di Jepang, Kanada, dan Australia, caregiver adalah bagian penting dari sistem kesehatan.
Gaji rata-rata:
CAD 40.000–60.000 per tahun
Alasan dibutuhkan:
Tingginya angka lansia di negara maju membuat permintaan caregiver profesional terus meningkat.
7. Plumber (Tukang Pipa)
Di Indonesia, profesi tukang pipa sering kali tidak dianggap serius. Padahal di negara-negara maju, plumber adalah profesi tersertifikasi dan sangat penting.
Gaji rata-rata:
USD 50.000–90.000 per tahun
Kualifikasi:
Diperlukan pelatihan formal, magang, dan lisensi resmi.
8. Barista Profesional
Meski banyak anak muda di Indonesia bekerja sebagai barista, profesi ini belum dianggap sebagai karier jangka panjang. Di luar negeri, barista profesional bisa memiliki jenjang karier, bahkan membuka coffee shop sendiri.
Gaji rata-rata:
USD 30.000–50.000 per tahun
Karier potensial:
Head barista, trainer, Q-Grader (penguji kualitas kopi profesional), hingga pemilik bisnis kopi.
9. Sopir Truk Antarnegara
Pekerjaan ini identik dengan lelah dan jauh dari keluarga. Tapi di negara seperti Kanada, AS, dan Eropa, sopir truk internasional dihargai sebagai penggerak ekonomi.
Gaji rata-rata:
USD 60.000–90.000 per tahun
Keuntungan lain:
Bisa menikmati perjalanan sambil bekerja, dan mendapatkan tunjangan harian.
10. Tukang Kayu Profesional (Carpenter)
Tukang kayu sering kali hanya dilihat sebagai pekerjaan tukang bangunan biasa. Namun di luar negeri, carpenter adalah profesi penting dalam konstruksi bangunan, interior, bahkan seni instalasi.
Gaji rata-rata:
USD 40.000–80.000 per tahun
Skill yang dibutuhkan:
Desain teknis, presisi pengukuran, dan pemahaman material.
Mengapa Profesi-Profesi Ini Masih Diremehkan di Indonesia?
Ada beberapa alasan mengapa pekerjaan ini kurang dihargai di dalam negeri:
- Stigma sosial terhadap kerja manual
- Kurangnya edukasi karier non-akademik
- Orientasi kerja masih didominasi pencarian status, bukan keahlian
- Minimnya sistem sertifikasi yang terstandardisasi internasional
- Ekspektasi orang tua dan lingkungan tentang jenis pekerjaan “ideal”
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Perubahan perspektif sangat dibutuhkan. Dunia kerja tak lagi semata soal gelar, tapi lebih pada keterampilan dan adaptabilitas. Negara-negara maju sudah lama mengadopsi prinsip ini, bahkan mendukung penuh pelatihan vokasi dan kerja teknis.
Jika kamu pelajar, mahasiswa, atau profesional muda, penting untuk melihat peluang kerja dari sudut pandang global.
Ayo Mulai Eksplorasi Skill Baru!
Mau jadi tukang las profesional bersertifikasi? Tertarik ambil kursus barista atau kuliner? Atau justru tertarik bekerja di sektor perawatan lansia di Jepang?
Langkah awalnya bisa dimulai hari ini:
- Cari pelatihan bersertifikasi internasional
- Upgrade CV kamu dengan skill yang dibutuhkan di luar negeri
- Gabung komunitas pekerja migran atau profesional global
- Ikuti program pemagangan atau kerja di luar negeri
Jangan ragu untuk keluar dari zona nyaman. Karier impianmu bisa datang dari arah yang tidak terduga!
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Pekerjaan Bergaji Tinggi di Luar Negeri
1. Apakah harus lulusan universitas untuk bisa kerja di luar negeri?
Tidak selalu. Banyak pekerjaan teknis yang hanya membutuhkan sertifikasi dan pengalaman kerja.
2. Bagaimana cara mendapatkan sertifikasi internasional?
Bisa melalui lembaga pelatihan seperti LPK, program pemerintah, atau kursus online dengan lisensi resmi.
3. Apakah semua pekerjaan ini membutuhkan bahasa Inggris?
Mayoritas ya, tapi tergantung negara tujuan. Untuk Jepang atau Korea, bisa jadi butuh bahasa lokal.
4. Apakah gaji yang disebutkan sudah termasuk tunjangan?
Sebagian besar sudah termasuk tunjangan dasar. Namun, beberapa perusahaan memberikan tambahan insentif dan akomodasi.
5. Apakah bisa bekerja di luar negeri tanpa pengalaman kerja di Indonesia?
Bisa, terutama jika mengikuti program magang atau kerja pemula. Tapi pengalaman kerja tentu jadi nilai plus.
Tertarik bangun karier global dari skill yang selama ini diremehkan?
Bagikan artikel ini ke teman-temanmu, dan mulai eksplor lebih jauh tentang pelatihan kerja internasional!
Kamu tidak perlu jadi sarjana untuk sukses di luar negeri. Kadang, cukup jadi tukang las tapi yang bersertifikat dan siap kerja.